Mohon tunggu...
Abdurrazzaq Zanky
Abdurrazzaq Zanky Mohon Tunggu... petani.

Senang membaca segala jenis buku, nulis diary, mengamati lingkungan alam dan sosial, menertawakan diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Inagurasi

15 Maret 2025   15:54 Diperbarui: 17 Maret 2025   15:34 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. (Sumber: shutterstock via kompas.com)

Tak disangka semua sepakat
bahwa kau mesti memberi amanat
bagi dua mempelai,
"Ke mana yang lain?" kau terkesima
anak-anak muda itu hanya tertawa
 
sampai juga akhirnya waktu menyodorkan nota
matahari bisa terbenam kapan ia suka
tak pernah ia terlibat proyek
atau lobi yang biasa kau siasati-
tak bisa kau sangkal
sebagian besar tamu yang datang tidak kau kenal,
apa mereka gumamkan waktu bersalaman?
hanya tiba-tiba kau sadar berdiri di sini
di sudut terpencil ini;
gelas setengah kosong
plus musik yang tak kau mengerti ujung pangkalnya,
 
"Ke mana mereka akan mengantarku
 Setelah jalan-jalan menjadi gelap?
 Setelah Keheningan menjadi lengkap?"
Serasa bulir-bulir waktu meluncur deras dari sela jarimu
ketika pasangan mempelai sungkem di antara dua lututmu

AR. Zanky

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun