Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Administrasi

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tradisi Ramadan yang Dirindukan Warga Betawi

10 Mei 2019   00:00 Diperbarui: 10 Mei 2019   21:09 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi Ramadan yang Dirindukan Warga Betawi
salah satu patung yang ada di ibukota (pixabay.com)

Tradisi ini dikenal dengan sebutan patungan kerbau jelang lebaran. Seekor kerbau bisa dibeli oleh beberapa orang. Ada juga yang membuat sistem tradisi ini seperti arisan.

Setelah uang terkumpul dan dibelikan kerbau, maka kerbau disembelih. Seluruh daging dan tulang hewan yang disembelih akan dibagi rata kepada warga yang ikut patungan. Beberapa bagian juga disisihkan untuk sedekah bagi warga yang kesusahan atau orang-orang yang ikut bantu merawat dan memotong kerbau itu.

Tentu tradisi ini sudah punah. Sulit sekali untuk menemukan kerbau di kota besar. Warga betawi pun lebih memilih untuk memakan daging ayam atau daging sapi yang mudah didapat.

4. Tradisi tadarus dan itikaf

Tradisi ini dipengaruhi oleh budaya Arab. Selama bulan Ramadan, para warga betawi diajak untuk "malaman" atau berkumpul di langgar (surau) serta musala sambil membaca Alquran secara bergiliran. Target mereka bisa khatam Alquran selama sebulan.

Biasanya mereka membaca sampai waktu sahur tiba. Sebelum santap sahur, mereka akan keliling kampung sambil membangunkan orang-orang yang masih terlelap tidur. Cara membangunkan orang untuk sahur pun beragam, ada yang sambil teriak, main kentongan, pukul tiang listrik, atau memukul bedug.

Jika sudah mendekati H-10 lebaran, mereka juga akan berada di masjid untuk melakukan ibadah secara penuh dengan meninggalkan kehidupan duniawi. Biasanya mereka akan melakukan itikaf pada malam-malam ganjil. Mereka ingin mengejar pahala dari malam lailatul qadar yang lebih baik daripada 1000 bulan.

5. Tradisi buat kue

Akar kelapa sebagai salah satu kue khas Jakarta (tempatwisataindonesia.id)
Akar kelapa sebagai salah satu kue khas Jakarta (tempatwisataindonesia.id)
Tradisi ini terkesan umum karena bisa dilakukan oleh warga dari mana saja. Tapi, warga betawi lebih senang membuat kue dibanding harus membeli. Apalagi zaman dahulu masih belum banyak toko yang menjual kue kering dan kue basah seperti sekarang.

Kue yang dibikin juga terbilang khas karena bahan dan cara pembuatan masih tradisional. Misal, dodol betawi yang harus diaduk menggunakan kuali besar. Ada juga yang membuat tape uli dengan dijemur, ditumbuk, dan dibungkus daun pisang. Beberapa warga membuat kue-kue khas lain seperti akar kelapa, biji ketapang, bumbucin, wajik, kembang goyang, manisan kolang-kaling, ongol-ongol, roti gambang, kue bugis, kue cincin, kue dongkal, kue rangi, kue apem, kue pepe, kue lupis, kue cente manis, kue cucur, kue pancong, kue putu mayang, dan kue talam. Rasanya tentu berbeda dengan kue-kue dalam toples yang serba kekinian.

6. Tradisi Nyorog

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun