Achmad Humaidy
Achmad Humaidy Administrasi

#BloggerEksis My Instagram: @me_eksis My Twitter: @me_idy My Blog: https://www.blogger-eksis.my.id

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Suasana Santai yang Alami di Taman Suropati

28 April 2023   23:59 Diperbarui: 29 April 2023   00:10 1360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Santai yang Alami di Taman Suropati
Chill and heal di Taman Suropati (dokpri)

Wilayah Menteng tak hanya punya Taman Menteng dan Taman Situ Lembang saja untuk chill and heal. Kompasianer bisa menginjakkan kaki sekaligus duduk santai di Taman Suropati. Sebuah tempat yang dipenuhi pohon hijau dan udara segar sehingga membuat diri lebih tenang dari kesibukan harian yang kadang menyita waktu.

Beberapa kali, penulis datang ke Taman Suropati untuk beristirahat sejenak dari rutinitas. Masa kuliah menjadi momen pertama aku melangkahkan kaki ke ruang terbuka hijau ini. 

Melihat sudut taman yang memiliki luas 16.328m2 sungguh menyenangkan hati. Aku bisa merasakan energi positif dari pepohonan rindang yang mengelilingi Taman Suropati di tengah hiruk pikuk Jakarta. Jelajah taman pun tak terasa membosankan karena banyak sudut atau pojok santai yang justru bisa memanjakan mata.

Asyiknya, kedatangan kali pertama itu aku bisa melihat penampilan dari Taman Suropati Chamber yang sedang latihan saat akhir pekan. Alunan musik klasik yang mereka mainkan dari alat-alat musik gesek dan petik menarik perhatianku untuk mengulik dalam bentuk karya film dokumenter. Beranjak dari hal itu, aku pernah membuat film dokumenter bertajuk "Musik Klasik di Taman Klasik" setelah terpikat lantunan orkestra mereka yang seirama.

Sudut santai yang alami di ruang terbuka hijau Jakarta (dokpri)
Sudut santai yang alami di ruang terbuka hijau Jakarta (dokpri)

Kini, akses Taman Suropati sudah ramah transportasi publik. Bagi warga Jakarta yang ingin membawa kendaraan pribadi seperti motor tersedia area khusus dekat taman. Sementara untuk yang mengendarai mobil biasanya parkir masih diatur sepanjang bahu jalan. Makanya, lebih asyik jalan santai ke taman ini atau sambil mengendarai kendaraan anti polusi seperti sepeda.

Taman yang lingkungannya masih terjaga dengan baik ini nyatanya ada sejak zaman Belanda dengan nama Boorgermeester Bisschopplein. Namanya pun diubah supaya lebih dekat dengan nama pahlawan nasional, Untung Suropati. Perubahan nama ini berlangsung setelah Indonesia Merdeka.

Setelah itu, Taman Suropati mendapat julukan sebagai "Taman Persahabatan Seniman ASEAN". Julukan ini didapat setelah 6 orang seniman ASEAN membuat monumen-monumen perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara yang tersebar dibeberapa spot taman. Adapun monumen-monumen dibangun oleh perwakilan 6 negara pendiri ASEAN yang masing-masing punya makna:

  • Simbol perdamaian, harmonis, dan bersatu (peace, harmony, and one) dibuat oleh Lee Kian Seng (Malaysia)
  • Simbol semangat ASEAN (spirit of ASEAN) dibuat oleh Wee Beng Chong (Singapura)
  • Simbol perdamaian (peace) dibuat oleh Sunaryo (Indonesia)
  • Simbol persaudaraan (fraternity) dibuat oleh Nonthivathn Chandhanapalin (Thailand)
  • Simbol keharmonisan dibuat oleh Awang HJ Latirf Aspar (Brunei Darussalam)
  • Simbol kelahiran (rebirth) kembali dibuat oleh Luis E. Yee Jr (Filipina)

Tak hanya sekadar jalan-jalan menikmati alam, Taman Suropati juga familiar digunakan untuk olahraga, berjejaring komunitas, piknik bersama orang tersayang, sampai bermain dengan keluarga bahkan hewan peliharaan. Buat yang ingin jajan, starling (starbucks keliling) pun bisa dijumpai di taman ini.

Taman Suropati begitu indah diabadikan menggunakan kamera. Pepohonan besar yang tinggi, rerumputan, bunga, dan semak menambah unsur alami. Di bagian tengah taman, ada area lapang luas untuk berolahraga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun