Ceritamakvee
Ceritamakvee Freelancer

"Bersoraklah, dunia ini panggungmu" Selamat datang. Saya ibu dari 3 orang anak. Blogger sejak 2011. Bertahan menulis karena menulis itu sehat Twitter @makvee_vee Facebook Agata Vera Setianingsih Instagram ceritamakvee www.makveestory.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Diet Plastik, Seruan Santo Fransiskus, dan Drama Ibu-Ibu yang Ingin Menyelamatkan Bumi

14 Maret 2025   04:13 Diperbarui: 14 Maret 2025   04:21 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diet Plastik, Seruan Santo Fransiskus, dan Drama Ibu-Ibu yang Ingin Menyelamatkan Bumi
Koleksi Pribadi by META AI 

Sebagai ibu tiga anak, hidup saya sudah cukup kompleks tanpa perlu ditambah PR menyelamatkan bumi. Tapi, begitulah kenyataannya. Selain menyuapi anak yang picky eater, mengganti popok bayi kembar yang seakan punya produksi pup tak terbatas, dan memastikan suami tetap hidup meski tidak tahu letak bumbu dapur, ada satu tugas besar yang saya emban: mengajarkan anak-anak saya untuk mencintai bumi.

Karena, kalau bukan kita yang mulai, siapa lagi? Masa iya kita nunggu bumi makin panas sampai dinosaurus pun mikir, "Waduh, kalau gini caranya kita mending punah lagi aja"?  

Dari Paus Fransikus ke Rak Piring Dapur

LAUDATO SI'
Seruan Paus Fransiskus untuk Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama
Laudato Si' berbicara tentang "Perawatan Rumah Kita Bersama". Ensiklik Laudato Si' merupakan buah pikir Paus Fransiskus yang terinspirasi dari  Santo Fransiskus Assisi dengan makna "Terpujilah Engkau, Tuhanku". Seruan Santo Fransiskus Assisi ini, mengingatkan kita bahwa alam semesta, Rumah Kita Bersama ini, bagaikan Ibu Pertiwi, yang menopang dan mengasuh kita, serta menumbuhkan berbagai buah-buahan, bunga warna-warni dan rerumputan. Melalui alam, Allah telah berbicara dan memberi kita selayang  pandang tentang keindahan dan kebaikan tanpa batas dari-Nya.

Namun, Ibu pertiwi kini sedang berduka, menjerit karena ulah manusia tak bertanggung jawab. Manusia menyalahgunakan kekayaan alam yang Tuhan Allah percayakan kepadanya. Karena itu Paus Fransiskus menyerukan ajakan untuk melindungi rumah kita bersama dengan menyatukan semua keluarga manusia dalam upaya pembangunan yang berkelanjutan dan integral. Paus Fransiskus optimis bahwa manusia masih memiliki potensi dan daya untuk bekerja sama dalam membangun rumah kita bersama.

Paus Fransiskus mengingatkan kaum muda untuk berani melakukan perubahan gaya hidup karena mereka merupakan agen perubahan untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Saya bukan orang suci. Kalau pagi-pagi anak saya nangis karena biskuitnya patah, saya tetap bisa kehilangan kesabaran. Tapi saya selalu ingat satu hal dari Paus Fransiskus: beliau tidak hanya berbicara tentang mencintai manusia, tapi juga mencintai seluruh ciptaan Tuhan, termasuk bumi dan semua isinya.

Buat saya, ajaran ini bukan cuma teori. Ini harus masuk ke kehidupan sehari-hari, termasuk saat belanja ke warung, nyuci piring, sampai memilih produk di rak minimarket.  

Makanya, sejak punya anak, saya makin sadar bahwa gaya hidup saya harus berubah. Kalau dulu saya bodo amat pakai plastik kresek tiap kali belanja, sekarang saya sudah punya tas belanja andalan. Anak saya pun sudah hafal SOP belanja: "ibu, jangan lupa bawa tas sendiri!" Ini progress besar, mengingat anak dua tahun saya lebih sering lupa di mana dia taruh kaus kaki.  

Koleksi Pribadi
Koleksi Pribadi

Tapi jujur, diet plastik ini PR banget. Apalagi untuk urusan belanja kebutuhan rumah. Mau beli sabun, shampo, deterjen semuanya dikemas plastik sekali pakai. Mau beli makanan? Dibungkus plastik. Beli jajan anak? Plastik juga. Kadang rasanya plastik ini seperti mantan toxic: ada di mana-mana dan susah benar-benar putus.

Foraging: Antara Bertahan Hidup dan Merasa Seperti Karakter di Film Survival

Koleksi Pribadi
Koleksi Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

24 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

MYSTERY TOPIC

Gadai Peduli Solusi Keuangan Masyarakat

pegadaian  blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 22 
25 Mar 2025

Kasih Bocoran Outfit Lebaran

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 23
26 Mar 2025

MYSTERY CHALLENGE

Instagram Reels
Reportase Kondisi Pasar Jelang Lebaran

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 24
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun