agoeng widyatmoko
agoeng widyatmoko Wiraswasta

Saya adalah pemerhati bangsa dan sekaligus praktikan yang peduli pada perubahan diri dan lingkungan. Untuk hidup, saya menulis banyak hal. Dan kini, saya hidup untuk menulis dan menginspirasi dengan cara-cara yang sederhana, namun mudah dimengerti dan dipraktikkan bersama.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Perang "Tlethong" Selepas Sahur, Kenangan "Gila" Masa Kecil

14 Maret 2024   09:49 Diperbarui: 14 Maret 2024   10:20 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perang "Tlethong" Selepas Sahur, Kenangan "Gila" Masa Kecil
Ai creation_Freepik

Mengenang masa kecil itu memang kadang menyenangkan. Lucu, menggemaskan, tapi kadang sering juga---memunculkan pertanyaan, kok bisa?

Itulah obrolan reunian saat jelang berbuka di sebuah warung. Masing-masing berkisah, bagaimana masa kecilnya. Apalagi saat momen puasa. Biasanya, sebagai anak kampung, sehabis sahur, selalu saja ada kegiatan yang kadang---pakai bahasa saat ini---di luar nurul alias susah difikri. 

Betapa tidak. Kenakalan zaman dulu itu sering kali memang tidak bisa dilepaskan dari keisengan yang aneh-aneh. Apalagi, saat itu belum muncul gadget. Paling gadget yang dijadikan andalan adalah gundu alias kelereng, tongkat benthik, hingga ketapel. 

"Kowe eling ora? Biyen bar sahur golek jambu tetanggamu?"

Habis jalan-jalan pulang dari masjid selepas subuh, bukannya langsung ke rumah, tapi cari sasaran jambu tetangga. 

Ada yang lebih ekstrem lagi. Di sawah, sering ada kolam ikan peliharaan. Kolamnya besar. Ikannya banyak. Dengan sistem pengairan saat itu, tiap petak ada lobang untuk mengalirkan air dari kolam atas ke kolam bawah. Nah, biasanya ada saja yang iseng melepas tutup aliran air itu. Lalu, tinggal menampung ikan yang terbawa arus ke bawah. 

"Mayaaan... nggo lawuh pas buko...!

Tapi, kejadian yang paling menggelikan namun sekaligus menjijikkan terjadi saat sedang musim perang mercon

"Hayooo, inget nggak? Dulu kalau ketemu tahi sapi atau kerbau, kita taruh mercon di atasnya..."

"Dhuaaarrr.... Plenyikkk..." Tahi basah alias tlethong itu pun beterbangan ke mana-mana. 

Memang, kegiatan sehabis sahur zaman dulu beda dengan sekarang. Dulu, untuk mencari hiburan, banyak kegiatan nyeleneh semacam perang "tlethong" tadi. Menjijikkan memang. Tapi namanya anak-anak, makin dimarahi, makin menjadi. Bisa jadi kalau sekarang bisa kena pasal... hehehe. Tapi dipikir-pikir, kok lebih menjijikkan yang mainan pasal di MK ya? Ups.. kok malah ke sono lagi sih...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

03 March 2025
Dear Ramadan, Tahun Ini Aku akan...
blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 1 
04 March 2025
Cerita Kocak Pas Sahur
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 2
05 March 2025
Puasa Jalan Terus, Produktivitas Jangan Tergerus
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 3
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Cara Seru Nunggu Bedug di Ketemu Ramadan

Ketemu di Ramadan hadir kembali. Selain sebagai ajang buka puasa bersama Kompasianer, ada hal seru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Penasaran? Tunggu informasi selengkapnya!

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun