Agung Han
Agung Han Wiraswasta

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadan Moment Berdamai dengan Luka untuk Sehat Mental

13 Maret 2025   14:03 Diperbarui: 13 Maret 2025   14:03 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan Moment Berdamai dengan Luka untuk Sehat Mental
Saat kuliah nyambi kerja di Surabaya - dokpri

Sewaktu kuliah sambil bekerja, saya pernah mengalami kejadian menyita pikiran. Motor dibeli setahun lalu, hilang di parkiran tempat bekerja. Sedihnya banget-banget, hasil dari setetes demi setetes keringat itu menguap tak bersisa.

Kejadian memilukan bersambung, keesokan hari ikut ujian negara. Sudah duduk di ruang ujian, nama saya terdaftar di kertas absen. Konon bagian administrasi, kelewatan mengetikan nama saya.

Setengah berlari, saya menuju masjid dekat kampus. Sambil sujud menangis sejadi-jadinya, menahan gemuruh di dada. Kepala sangat pusing dan berat, saya kawatir yang bakalan terjadi. Sungguh, saya takut kalau gila--- hehehe.

Karena motor masih kredit, saya musti ke kepolisian, dealer dan asuransi. Dalam kondisi limbung, saya sangat butuh bantuan teman. Mengurus surat surat tersebut, pasti memakan energi, waktu dan --tentunya---biaya.

Satu orang dekat, menyanggupi membantu mengurus . Kami janjian di kantor polisi, mengurus surat kehilangan. Di hari H yang ditunggu tidak datang, dihubungi berkali-kali tidak bisa. Saya sangat kesal, ketika istrinya memberitahukan orang saya cari sedang tidur.

Sejak saat itu, hormat saya pada orang dekat hilang tak bersisa. Apapun disampaikan, tidak pernah saya hiraukan. Seperti ada janji di dalam diri, tidak akan pernah melibatkan orang ini di hidup saya. Ko

Lagi-lagi saya kawatir, kesehatan mental ini tergganggu. Karena sejak kejadian itu, saya memendam kekecewaan yang sangat.

Lumayan lama rasa kecewa itu bersemayam, sampai saya pindah ke jakarta. Kalau lebaran dan bersua, saya malas-malasan bertegur sapa. Memilih menghindar, daripada ngobrol bertukar cerita.

Entahlah, mungkin kesehatan mental saya terusik, kalau berinteraksi orang ini.

------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

24 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

MYSTERY TOPIC

Gadai Peduli Solusi Keuangan Masyarakat

pegadaian  blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 22 
25 Mar 2025

Kasih Bocoran Outfit Lebaran

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 23
26 Mar 2025

MYSTERY CHALLENGE

Instagram Reels
Reportase Kondisi Pasar Jelang Lebaran

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 24
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun