Agus Arwani
Agus Arwani Dosen

Membaca adalah petualangan tanpa batas yang dijalani dalam diam, menulis adalah ekspresi jiwa yang tercurah dalam kata. Keduanya membentang jembatan antara imajinasi dan realitas

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Zakat Alat Pemberdayaan Ekonomi untuk Pencapaian SDGs

7 April 2024   05:00 Diperbarui: 7 April 2024   06:00 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zakat: Alat Pemberdayaan Ekonomi untuk Pencapaian SDGs

Dalam usaha global untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), zakat muncul sebagai alat pemberdayaan ekonomi yang potensial. Sebagai salah satu dari lima rukun Islam, zakat tidak hanya merupakan praktik keagamaan, tetapi juga memiliki dampak ekonomi dan sosial yang mendalam. Mengingat urgensi SDGs dan tantangan global yang berkaitan dengan ketimpangan, kelaparan, dan kemiskinan, zakat bisa menjadi alat krusial dalam upaya global untuk mencapai tujuan-tujuan ini.

Zakat dalam Konteks Pembangunan Ekonomi

Zakat memiliki potensi untuk berperan dalam pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan mengalokasikan sebagian kekayaan kepada yang membutuhkan, zakat dapat mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ini bukan hanya tentang memberikan bantuan sementara, tetapi juga tentang memberikan modal untuk pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi. Dengan cara ini, zakat berkontribusi pada sejumlah SDGs, termasuk pendidikan berkualitas (SDG 4), pengentasan kemiskinan (SDG 1), dan kesehatan yang baik dan kesejahteraan (SDG 3).

Tantangan dan Peluang

Tantangan dalam memanfaatkan zakat untuk SDGs terletak pada koordinasi, distribusi, dan penggunaan dana yang efektif. Pengelolaan dana zakat yang efisien membutuhkan transparansi, akuntabilitas, dan sistem yang dapat menjamin dana tersebut digunakan untuk tujuan yang tepat. Di sisi lain, teknologi digital dan inovasi finansial dapat membuka peluang baru untuk mengumpulkan dan mendistribusikan zakat dengan cara yang lebih efektif.

Pemberdayaan Melalui Zakat

Zakat dapat menjadi alat pemberdayaan ekonomi yang kuat. Melalui pendekatan yang berfokus pada pemberdayaan, zakat dapat digunakan untuk pendanaan proyek-proyek mikro dan usaha kecil yang membantu individu dan komunitas membangun kemandirian ekonomi. Misalnya, memberikan zakat sebagai modal usaha bagi pengusaha mikro dapat membantu mereka mengembangkan bisnis dan pada akhirnya memperbaiki kondisi ekonomi mereka.

Zakat dan Kolaborasi Global

Pengintegrasian zakat dalam strategi global untuk mencapai SDGs memerlukan kolaborasi lintas negara dan lintas sektoral. Kolaborasi ini melibatkan lembaga zakat, pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta. Dengan kerja sama ini, zakat bisa menjadi bagian dari solusi yang lebih luas dan terkoordinasi untuk tantangan global yang dihadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun