Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.
Sugeng Dalu Winong Kidul, Nembe Banjir Utawi Kasatan Toya?
Puluhan tahun telah berlalu dan Wingki (Winong Kidul), kampung halaman saya, tetap konsisten dengan problema klasiknya!
Sugeng Dalu, Winong Kidul.
Nembe banjir utawi kasatan toya?
Selamat malam, Winong Kidul.
Tengah dilanda banjir atau sedang sulit air?
Kalau sedang banjir, di spot yang mana? Apakah banjirnya masih di spot yang sama dengan banjir puluhan tahun lalu?
Tempatku dahulu diajak berwisata banjir oleh Bapak? Menonton orang-orang bersampan di jalan beraspal yang menjelma sungai?
Sambil jajan kacang rebus yang penjualnya memang sengaja mremo di lokasi "wisata" dadakan itu ...
Kalau tetap di spot yang sama, apakah orang-orang juga mendatanginya dengan ceria?
Dengan semangat berekreasi?
Dengan tujuan berwisata banjir?
Dengan membawa uang saku untuk jajan kacang rebus atau kedelai rebus?
O, ya? Apakah orang-orang zaman sekarang masih menyikapi banjir dengan gembira?
Seperti tempo doeloe? Sepertiku yang ceria berwisata banjir sembari jajan-jajan?
Sugeng Dalu, Winong Kidul.
Kalau kondisi jalan ke kota bagaimana? Kapan ora njeglong-njeglong maneh?
Wingi aku bali, ngliwati dalan-dalanmu sing jebule panggah konsisten njeglong-njeglong, kawit zaman orba nganti seprene.
Iya. Konsisten lan setia kuwi apik. Hanya saja, kedua hal itu tidak cocok jika diterapkan untuk kerusakan kondisi jalan. Piye lheeeeh?
Sugeng Dalu, Winong Kidul.
Janji ya, nanti kalau kuberkunjung lagi, rasane numpak mobil wis ora koyok numpak perahu oleng.
Hmm ...
Dariku yang dahulu menjadi penghunimu.
Salam.