Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Editor

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. Editor, penulis dan pengelola Penerbit Bajawa Press. Melayani konsultasi penulisan buku.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Suara-Suara Iman di Tengah Kesunyian: Sebuah Refleksi Puasa di SMK Kesehatan Binatama

13 Maret 2025   15:12 Diperbarui: 13 Maret 2025   18:09 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suara-Suara Iman di Tengah Kesunyian: Sebuah Refleksi Puasa di SMK Kesehatan Binatama
(Ibu Nuri Hastuti, S.P.Gr., M.K.M sedang memberikan sambutan pembukaan pesantren Ramadhan, foto: Ghotama)

Suara-Suara Iman di Tengah Kesunyian: Sebuah Refleksi Puasa di SMK Kesehatan Binatama

Hari ini, Kamis 13 Maret 2025, langit cerah membentang di atas SMK Kesehatan Binatama yang berdiri kokoh persis di pinggir Kali Code dekat Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada. Suasana pagi yang tenang seolah menyiapkan diri untuk menyambut momen-momen sakral yang akan dijalani oleh para siswa.

Di satu sudut, suara lirih tadarus Al-Quran menggema, sementara di ruang lain, renungan-renungan singkat tentang iman Kristiani mengalir penuh makna. Dua tradisi keagamaan yang berbeda, namun sama-sama menghadirkan kedamaian dan refleksi mendalam tentang hidup.

Remaja Kristiani: Menemukan Cahaya dalam Firman

Di ruang Tefa yang ber-AC, siswa-siswa Kristiani kelas XI (Keperawatan dan Farmasi) berkumpul untuk mengikuti lomba renungan singkat dengan tema "Remaja Kristiani Hidup sesuai Ajaran Kristus". Setiap peserta membawa pesan yang mendalam dari kitab suci mereka.

(murid kristiani saling berbagi refleksi, dokpri)
(murid kristiani saling berbagi refleksi, dokpri)

Kinas, dengan penuh penghayatan, membawakan Matius 5:13-14 tentang menjadi garam dan terang dunia. Ia mengajak teman-temannya untuk menyadari peran mereka sebagai pembawa kebaikan di tengah masyarakat. Angel, dengan suara lembut, mengutip Yeremia 17:7, mengingatkan bahwa berbahagialah orang yang mengandalkan Tuhan. Vicky, dengan penuh semangat, membagikan renungan dari Efesus 4:22-24 tentang menanggalkan manusia lama dan mengenakan manusia baru yang diciptakan menurut kehendak Allah.

Dajita, dengan penuh kerendahan hati, mengutip 1 Petrus 5:5-6 tentang pentingnya kerendahan hati di hadapan Tuhan. Angela Merici, dengan penuh keyakinan, membawakan 1 Timotius 4:12, mengajak teman-temannya untuk menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan, dan kesucian. Risma, dengan suara yang tenang, membawakan Mazmur 127:4-5 tentang berkat anak-anak sebagai panah di tangan pahlawan. Panah di tangan yang tepat akan dilesakkan dengan tepat pula. Sementara Tyas, dengan penuh ketegasan, mengutip Yesaya 7:4, mengingatkan untuk tetap teguh dan tidak takut dalam menghadapi tantangan.

Setiap renungan bukan sekadar kata-kata, melainkan cerminan dari pergulatan iman mereka sebagai remaja yang berusaha hidup sesuai dengan ajaran Kristus. Mereka mencoba mengaitkan firman Tuhan dengan kehidupan sehari-hari, merenungkan bagaimana menjadi garam dan terang di tengah dunia yang penuh dengan kegelapan.

(Pak Ghotama selaku Ketua Panitia pada sesi pembukaan, foto: dokpri)
(Pak Ghotama selaku Ketua Panitia pada sesi pembukaan, foto: dokpri)

Siswa Muslim: Menyulam Seni dalam Iman

Sementara itu, di ruang lain, dengan tema umum: "Ramadhan Bulan Penuh Berkah Untuk Meningkatkan Iman Dan Taqwa Serta Membentuk Generasi Berakhlakul Karimah", siswa-siswa Muslim tengah asyik mengikuti lomba kaligrafi dan poster Islami. Kelas X dengan penuh kesabaran menyulam ayat-ayat suci Al-Quran menjadi kaligrafi yang indah, sementara kelas XI menuangkan kreativitas mereka dalam poster-poster Islami yang penuh makna. Didampingi oleh wali kelas dan guru-guru yang penuh semangat, mereka tidak hanya belajar tentang seni, tetapi juga mendalami pesan-pesan spiritual yang terkandung dalam setiap ayat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

24 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

MYSTERY TOPIC

Gadai Peduli Solusi Keuangan Masyarakat

pegadaian  blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 22 
25 Mar 2025

Kasih Bocoran Outfit Lebaran

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 23
26 Mar 2025

MYSTERY CHALLENGE

Instagram Reels
Reportase Kondisi Pasar Jelang Lebaran

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 24
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun