Kisah Inspiratif Ibu Tunggal Berdaya
Sebut saja namanya Sonia, seorang ibu tunggal beranak dua yang tinggal di pinggiran Jakarta. Ayahnya sudah tiada, ibunya merupakan penyintas penyakit mental, sementara adiknya tinggal bersama istri dan anak-anaknya. Awalnya, hidupnya lumayan berkecukupan karena ia merupakan seorang pekerja penuh waktu di sebuah sekolah swasta. Namun, setelah kelahiran anak kedua dan badai menerpa rumah tangganya, sekolah tempatnya bernaung ternyata tidak memperpanjang kontraknya.
AKhirnya Sonia memutuskan mencari kerja di tempat lain dengan harapan mendapatkan penghasilan lebih besar daripada sebelumnya. Tak lama kemudian, ia kembali mendapatkan pekerjaan di sebuah PKBM, akan tetapi, penghasilan yang didapatkan ternyata dihitung per sesi dan diakumulasi setiap bulan; setelah dihitung, ternyata tidak cukup untuk menghidupi dirinya dan anak-anaknya. Akhirnya Sonia memutuskan mengambil dua pekerjaan paruh waktu dengan harapan mendapatkan penghasilan seperti saat bekerja penuh waktu sebelumnya.
Setelah setahun, Sonia memutuskan untuk resign dan mencari peluang kerja di tempat lain dengan harapan yang sama, mendapatkan penghasilan yang cukup untuk menghidup dirinya dan anak-anaknya. Selama setahun terakhir, ia sempat bekerja sebulan di perusahaan, dilanjutkan dengan menjadi marketing sekolah baru di pinggiran Bogor meskipun belum kelihatan hasilnya.
Sonia terus berupaya dan berdoa agar ia segera mendapatkan peluang kerja di mana pun dengan penghasilan yang layak untuk keluarga kecilnya. Hingga akhirnya, ia dipanggil lagi oleh pimpinan lembaga privat di mana ia pernah bekerja di situ sebelumnya. Sonia dipanggil kembali sebagai salah satu tutor privat untuk menggantikan tutor sebelumnya.
Saat ini, Sonia sudah hampir satu bulan bekerja kembali di lembaga privat tersebut; meskipun baru dapat satu klien, ia jalani dengan sungguh-sungguh sembari berdoa agar ada klien baru berikutnya. Dengan kehadiran klien baru tentu akan meningkatkan penghasilannya.
Kondisi Sonia kini sudah jauh lebih baik, ia terus berproses untuk memulihkan dirinya. Bahkan ia berusaha memutuskan warisan trauma dan luka batin yang pernah dialaminya dengan harapan kedua anaknya hidup bahagia dan sejahtera.
Content Competition Selengkapnya
Kisah Inspiratif Orang-Orang di Sekitarmu
MYSTERY TOPIC
Mystery Topic 4
Mudik Hijau untuk Kurangi Jejak Karbon
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025