Ari Budiyanti
Ari Budiyanti Guru

Sudah menulis 2.888 artikel berbagai kategori (Fiksiana yang terbanyak) hingga 17-07-2024 dengan 2.280 highlight, 17 headline, dan 109.421 poin. Menulis di Kompasiana sejak 1 Desember 2018. Nomine Best in Fiction 2023. Masuk Kategori Kompasianer Teraktif di Kaleidoskop Kompasiana selama 4 periode: 2019, 2020, 2021, dan 2022. Salah satu tulisan masuk kategori Artikel Pilihan Terfavorit 2023. Salam literasi 💖 Just love writing 💖

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Gus Dur, Tokoh Pemersatu Bangsa Penuh Inspirasi

27 Mei 2019   23:00 Diperbarui: 30 Mei 2019   18:30 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gus Dur, Tokoh Pemersatu Bangsa Penuh Inspirasi
Sumber Foto Wikipedia. Dr.(H.C.) K. H. Abdurrahman Wahid

Bapak Dr.(H.C.) K. H. Abdurrahman Wahid. Dalam suatu seminar kebangsaan yang pernah saya ikuti, Beliau adalah salah satu narasumber pada acara tersebut. Iya saya memang beberapa kali mengikuti kegiatan seminar kebangsaan di Jakarta. 

Malam ini saya membaca biografi kehidupan Bapak Dr.(H.C.) K. H.
Abdurrahman Wahid yang tercantum di Wikipedia dan beberapa sumber lainnya. Saya yang sejak awal mengagumi Beliau, dibuat semakin kagum ketika mengetahui kisah kehidupan Beliau di masa kecil hingga dewasa. Ada banyak rangkaian perjuangan yang memberikan inspirasi lebih pada saya. 

Saya membaca tentang semangat Beliau dalam menuntut Ilmu. Juga Beliau begitu rajin dan aktif dalam dunia tulis menulis. 

....

Dr.(H.C.) K. H. Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur (lahir di Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940 -- meninggal di Jakarta, 30 Desember 2009 pada umur 69 tahun) adalah tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 2001.

(Sumber Wikipedia)

....

Beliau, semasa kecilnya ternyata diajarkan oleh ayahnya untuk membaca aneka buku, majalah dan koran. Dengan demikian akan memperluas pengetahuan.

Setelah menyelesaikan masa belajarnya Beliau pun mendapatkan pekerjaan pertama sebagai guru di sekolah madrasah. Beliau juga menjadi jurnalis majalah seperti Horizon dan Majalah Budaya Jaya.

Keinginan belajar Beliau terus berlanjut. Sepertinya tidak pernah ingin berhenti belajar. Beliau juga belajar di luar negeri, di beberapa negara. Beliau pada awalnya masih punya keinginan untuk terus belajar lagi di luar negeri. Semangat belajar yang luar biasa. Ingin lagi dan lagi, belajar dan belajar. Meskipun akhirnya, tidak jadi dilaksanakan karena Beliau lebih memilih mengembangkan pesantren di Indonesia.

Beliau melanjutkan kariernya di bidang jurnalistik, sebagai jurnalis, yang menulis untuk majalah dan surat kabar. Hasil tulisan Beliau diterima dengan baik. Beliau semakin dikenal dan memiliki popularitas. Kemudian Beliau mendapatkan banyak undangan untuk memberikan seminar dan kuliah. Beliau terus mengabdikan hidupnya di dunia pendidikan. Mendidik generasi bangsa menjadi pribadi-pribadi yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun