Sound of Borobudur: Awal Grazia Multidimensi Pentas Dunia
Borobudur, Miniatur Budaya Luhur Masa Lampau
Candi Borobudur. Melegenda dan mendunia. Masuk dalam deretan warisan budaya yang sudah diakui secara internasional melalui UNESCO. Salah satu destinasi wisata "Wonderful Indonesia".
Candi Buddha ini terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta.
Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.
Dikutip dari id.wkipedia.org, monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang di atasnya terdapat tiga pelataran melingkar. Dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Borobudur memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia.
Sosok "Candi dengan Seribu Patung Buddha" ini berdiri di atas sebuah bukit kecil antara Kali Elo dan Progo. Di sebelah timurnya menjulang Gunung Merapi dan Merbabu.
Stupa Borobudur dikombinasikan dengan bangunan suci Indonesia pra Hindu yang disebut punden berundak.
Inilah keunikan Candi Borobudur yang memiliki bentuk yang khas dan tidak ada duanya di negara Buddha manapun.
Melihat langsung relief Candi Borobudur, seakan alam masa lampau dibangunnya candi nan megah ini dapat hadir kembali. Candi Borobudur jelas dibuat oleh masyarakat berilmu dan berteknologi tinggi. Menjadi petunjuk jati diri bangsa dari peradaban yang dikagumi seantero dunia.
Sempat Lama Terpendam
Dari berbagai sumber sejarah, dinyatakan bahwa Candi Borobudur dibangun oleh Sri Maharaja Samarottungga, atau kadang ditulis Samaratungga, adalah raja Kerajaan Medang dari Wangsa Syailendra yang memerintah pada tahun 792 -- 835 Masehi.
Samaratungga tidak seperti pendahulunya yang ekspansionis. Pada masa pemerintahannya lebih mengedepankan pengembangan agama dan budaya. Menyatukan dinasti Syailendara dan dinasti Sanjaya lewat pernikahan Rakai Pikatan dengan Pramoda Wardhani.