Aulia
Aulia Dosen

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Jenis-Jenis Sarung di Indonesia

3 April 2024   23:50 Diperbarui: 3 April 2024   23:56 1619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jenis-Jenis Sarung di Indonesia
Screen shoot netitalk.com

Sarung, sebagai kain tradisional yang melekat erat dengan budaya Indonesia, memiliki beragam jenis yang bervariasi dari satu daerah ke daerah lainnya. Setiap jenis sarung memiliki sejarah dan teknik pembuatan yang khas, mencerminkan kekayaan budaya dan keunikan setiap daerah di Indonesia.

1. Sarung Batik

Sarung batik merupakan salah satu jenis sarung yang paling populer di Indonesia. Batik sendiri merupakan seni tradisional pembuatan kain yang menggunakan teknik pewarnaan khusus untuk menciptakan motif-motif yang indah dan beragam. Sarung batik sering kali digunakan untuk acara formal atau kegiatan keagamaan, namun juga dapat menjadi pilihan yang elegan untuk acara santai.

Pembuatan sarung batik melibatkan proses yang rumit dan detail, mulai dari memilih kain, merancang motif, hingga proses pewarnaan yang dilakukan secara manual. Para pengrajin batik menggunakan lilin panas untuk menutup bagian-bagian tertentu dari kain sebelum dicelupkan ke dalam pewarna, sehingga menciptakan pola-pola yang unik dan cantik.

2. Sarung Tenun

Sarung tenun merupakan jenis sarung yang dibuat dengan menggunakan teknik tenun tradisional. Proses pembuatan sarung tenun dimulai dari menenun benang-benang katun atau sutra menjadi kain menggunakan alat tenun tradisional seperti ATBM. Para penenun biasanya menggunakan pola-pola yang sederhana namun elegan untuk menciptakan motif yang khas bagi daerahnya.

Salah satu contoh sarung tenun yang terkenal adalah sarung tenun ikat dari daerah Nusa Tenggara Timur. Sarung ini dibuat dengan menggunakan teknik ikat, di mana benang-benang diikat dan dicelupkan ke dalam pewarna secara berulang-ulang untuk menciptakan motif yang kompleks dan indah.

3. Sarung Songket

Sarung songket merupakan jenis sarung yang dihiasi dengan motif songket, yaitu hiasan kain yang terbuat dari benang emas atau perak. Proses pembuatan sarung songket membutuhkan keterampilan tinggi dan kesabaran, karena pembuatan motif songket dilakukan secara manual dengan menggunakan alat tenun tradisional.

Sarung songket sering kali digunakan untuk acara-acara istimewa seperti pernikahan atau upacara adat, karena harganya yang relatif mahal dan keindahan motif songket yang mewah. Daerah Sumatera Barat dikenal sebagai salah satu produsen sarung songket terbaik di Indonesia, dengan motif-motif yang khas dan indah.

4. Sarung Tenun Ikat

Sarung tenun ikat merupakan jenis sarung yang menggunakan teknik ikat dalam pembuatannya. Proses pembuatan sarung tenun ikat dimulai dengan mengikat benang-benang kain dengan pola tertentu sebelum dicelupkan ke dalam pewarna. Setelah proses pewarnaan selesai, ikatan-ikatan tersebut dilepas untuk menghasilkan motif yang unik dan cantik.

Sarung tenun ikat biasanya memiliki motif-motif yang cerah dan mencolok, mencerminkan kekayaan warna dan budaya daerah asalnya. Sarung tenun ikat banyak diproduksi di daerah-daerah seperti Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, dan Kalimantan, dengan setiap daerah memiliki ciri khas dan motif yang berbeda-beda.

5. Sarung Sutra


Sarung sutra merupakan jenis sarung yang terbuat dari bahan sutra alami. Sarung sutra sering kali digunakan untuk acara-acara formal atau upacara adat, karena tekstur kain sutra yang halus dan mewah. Pembuatan sarung sutra membutuhkan keterampilan tinggi dalam memintal benang sutra dan menenun kainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun