Budi Susilo
Budi Susilo Lainnya

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Jika Sulit Lakukan Puasa Media Sosial, Maka Jalankan Hal Ini

30 Maret 2024   07:09 Diperbarui: 7 April 2024   08:17 1581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jika Sulit Lakukan Puasa Media Sosial, Maka Jalankan Hal Ini
Gambar sulit lakukan puasa media sosial oleh Firmbee dari Pixabay

Sedikit demi sedikit atau sekaligus, sejumlah aplikasi berbagi di jaringan sosial menyergap. Hinggap pada kehidupan seorang pengguna, sehingga ia sulit melepaskan diri dari ketergantungan terhadap medsos.

Kini media sosial telah menjadi kebutuhan penting. Menyediakan beragam informasi hingga hiburan.

Ia menjadi semacam katarsis. Satu ruang bagi seseorang untuk mendapatkan kelegaan emosional. Melepaskan ketegangan setelah beraktivitas, juga ditengah-tengah berkegiatan.

Beberapa orang mungkin menjadi tergantung dengan medsos seperti Instagram, Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, TikTok, dan sejenisnya. 

Bagi saya, hari-hari rasa-rasanya tidak lengkap tanpa membuka medsos. Takut ketinggalan informasi jika meninggalkannya. Cemas akan melewatkan banyak hal bila melakukan puasa media sosial.

Artinya, tidak mudah bagi saya yang sudah terjebak di dunia maya mempraktikkan puasa media sosial. Padahal berbagai sumber berbeda mengatakan, manfaat puasa media sosial (direkap dari sumber 1 & 2) adalah:

  • Meningkatkan kesehatan mental.
  • Berpengaruh positif terhadap rasa bahagia.
  • Mengurangi stes dan risiko depresi.
  • Meredakan kecemasan.
  • Meningkatkan kualitas tidur.

Berpantang berselancar di dunia maya merupakan perkara tidak mudah. Sulit! Namun satu keadaan memaksa saya melakukan puasa media sosial.

Pada tahun 2020 selama beberapa hari saya puasa medsos. Berhenti memandang layar telepon genggam yang matot alias mati total. Itu ternyata membuat saya merasa lebih nyaman.

Sebetulnya bisa sih membuka medsos menggunakan laptop, tapi bagi saya itu kurang praktis. Kurang fleksibel.

Tiga hari kemudian mendapatkan barang baru (beli secara daring). Kegiatan bermedsos ria kembali ke setelan awal. Malahan lebih dimanjakan, mengingat hp pengganti lebih wus..wus..wus.

Kisahnya dapat dibaca di "Tiga Hari Tanpa Medsos, Apa Rasanya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun