Mengenal 7 Ciri Orang yang Berhasil Melakukan Muhasabah
Islam menekankan arti penting muhasabah (instrospeksi) kepada umatnya. Sebab muhasabah merupakan proses yang dapat mengantarkan manusia melakukan perbaikan (upgrade) lisan, pikiran maupun tindakannya. Muhasabah akhirnya dapat menjadi sarana yang dapat mengkualitaskan diri manusia.
Ramadan merupakan bulan yang dapat dijadikan momen bermuhasabah, apalagi sekarang sedang berada di ujung 10 hari kedua, menuju 10 hari ketiga. Maka sebaiknya kita sebagai muslim yang sedang menjalankan puasa, melakukan muhasabah agar menuju 10 hari terakhir dan akhir ramadan dapat memperoleh mutiara ramadan.
3 Alasan Kita Perlu Bermuhasabah
1) Manusia adalah makhluk ciptaan yang paling sempurna
Secara singkat manusia adalah makhluk paling sempurna adalah bahwa pada diri manusia dianugerahi kecerdasan intelektual, kecerdasan sosial, dan kecerdasan spiritual.
Melalui kecerdasan tersebut manusia mampu membangun peradaban yang bersifat dunia dan ukhrowi. Peradaban yang dibangun manusia merupakan bukti bahwa manusia adalah makhluk yang dinamis.
Makhluk yang mampu menjadi aktor perubahan sosial yang ada di masyarakat. Namun tidak sedikit pembangunan peradaban dengan pengembangan iptek yang terus dan terus canggih, dapat merugikan orang lain.
Akibatnya mengganggu keseimbangan tatanan kehidupan manusia. Parahnya lagi semua keberhasilan yang dibangun tidak diimbangi dengan kecerdasan sosial apalagi spiritual.
Itulah sebabnya manusia perlu melakukan muhasabah, sudahkan kita mampu menyeimbangkan antara tiga kecerdasan tersebut? Apabila kita berhasil maka kita berhasil sebagai manusia yang masuk kategori "ulul albab".
2) Semua manusia mempunyai 9 penyakit hati yang berbahaya
Setiap manusia selain diberikan kecenderungan untuk bertakwa, manusia juag diberikan kecenderungan berbuat dosa. Perbuatan dosa manusia disebabkan oleh 9 penyakit hati yang ada pada setiap diri manusia.
Seberapa cerdas manusia mengendalikan penyakit hatinya, maka tingkat dosanya makin kecil. Sebaliknya makin gagal manusia mengendlikan penyakit hatinya, maka dosanya makin banyak, bahkan bisa menjadi dosa besar. Jenis dan uraian tentang 9 penyakit tersebut sudah pernah saya tulis di sini.
Oleh sebab itu manusia dalam perjalanan hidupnya dianjurkan untuk melakukan muhasabah, agar makin jauh perjalanan yang dilakukan makin menjadi yang lebih baik.
Kebaikan-demi kebaikan yang disandarkan dengan niatan untuk mendapatkan ridha Allah SWT yang akan membawa orang tersebut memperoleh kebahagiaan hakiki.
3) Semua manusia ingin bebas dari siksa api neraka
Disadari atau tidak, setiap umat Islam melakukan kebaikan dan menghindari kemungkaran adalah upaya untuk bisa terbebas dari siksa api neraka. Sebab itulah pondasi keimanan yang kita yakini.
Maka Islam membimbing umatnya untuk memilah dan memilih, mana-mana yang dapat mendatangkan dosa dan hal mana saja yang dapat mengantarkan kita memperoleh ridha Allah SWT.
Dalam kenyataan di lapangan, kita belum tentu memahami tentang hal mana saja yang dilarang dan hal mana saja yang itu diperintahkan. Pada umumnya kita hanya memahami ilmu agama biasa-biasa saja.
Oleh sebab muhasabah perlu dilakukan agar dapat mengendalikan kita dari ucapan dan perilaku yang dapat menghadirkan dosa.
Langkah ini dilakukan agar dalam kehidupan yang kita jalani terus dan terus mendapatkan petunjuk kebenaran, sehingga kita berharap bisa terbebas dari api neraka.
7 Ciri orang yang Berhasil Melakukan Muhasabah
Kebaikan yang kita lakukan tentu membutuhkan adanya perubahan. Maka biasanya ada tanda-tanda yang menjadi indicator keberhasilan. Demikian halnya dengan muhasabah.
Setidaknya terdapat 7 ciri yang menandai seseorang berhasil melakukan muhasabah.
1) Terus Belajar
Ciri pertama orang yang berhasil adalah semangat pada dirinya untuk terus belajar. Sebab dengan semangat tersebut, seseorang makin bertambah wawasannya. Secara khusus adalah tambahnya ilmu agama.
Makin bertambah wawasan seseorang, maka akan berdampak pada pola pikir yang makin berkembang. Pola pikir yang terus berkembang akan berdampak pada bertambahnya wawasan, sehingga ia terbiasa berpikir yang out the box, tidak menjadi orang "saklek", apalagi merasa paling benar.
2) Siap Menerima Perbedaan
Ciri berikutnya tentang keberhasilan orang bermuhasabah adalah sikapnya dalam menerima perbedaan. Beda dalam bentuk apapun adalah rumus Ilahiah.
Maka perbedaan hendaknya bisa dijadikan sebagai upaya mencerdaskan pikiran dan hati kita. Islam memberikan spirit dalam hidup di tengah keragaman agar menjadikan perbedaan sebagai rahmat.
Oleh sebab itu munculnya perbedaan dalam bentuk apapun, harus disikapi "legowo", sikap ini harus ditindaklanjuti dalam bentuk sikap dan perilaku tidak melakukan justifikasi bahwa diri atau kelompoknya yang paling baik.
Namun tetap mempersilakan masing-masing menjalankan sudut pandang tentang pilihan hiudpnya, sembari terus melakukan dialog yang menyehatkan.
3) Open Mind (No Saklek)
Mempunyai pola pikir yang terbuka merupakan salah satu ciri keberhasilan seseorang melakukan muhasabah.
Pola pikir terbuka dalam hal ini adalah mau menerima unsur-unsur baru yang melengkapi unsur lama, apabila unsur baru tersebut memang bermanfaat, walaupun unsur itu berasal dari orang atau kelompok yang berbeda dengan kita.
Sehingga muhasabah menuntun kita menjadi orang yang senang dengan perubahan yang mengarah pada kebaikan. Bukan terus berada dalam garis konservatisme.
4) Siap dinasihati/menasihati
Menjadi orang yang siap menasehati dan dinasihati merupakan salah satu ciri orang yang berhasil melakukan muhasabah. Pada umumnya orang lebih mudah menasihati daripada dinasihati.
Oleh sebab itu orang yang siap menasuhati dan dinasihati merupakan salah satu ciri keberhasilan bermuhasabah.
5) Mau menerima Kritik
Kritik terhadap kekurangan orang kadang dilakukan dengan nada keras bahkan terbuka di depan orang banyak. Oleh sebab itu orang yang mau menrima kritik termasuk salah satu ciri orang yang berhasil dalam melakukan muhasabah.
6) Ada Perubahan Perilaku ke Positif
Perilaku seseorang dikatakan meningkat manakala perilakunya yang dilakukan lebih baik dari yang kemarin. Orang yang bisa seperti ini juga merupakan salah satu ciri keberhasilan di dalam bermuhasabah.
7) Ibadahnya makin bermakna
Di dalam praktik ibadah ada orang yang berhasil menjalankan ritual ibadah, namun belum berhasil menjabarkan nilai-nilai ibadah yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Maka orang yang berhasil muhasabah adalah orang yang ibadahnya berhasil secara ritul juga berhasil secara fungsional.
Di balik kekusyukan ibadah yang dilakukan, seseorang bisa berucap, berperilaku sesuai yang tidak menjadikan orang lain terlukai. Bahkan kehadirannya dapat memberikan manfaat kepada orang lain.
Di balik kehebatannya, manusia pasti mempunyai kelebihan. Oleh sebab itu setiap kita memerlukan langkah muhasabah guna menegtahui kekurangan kita dan bisa melakukan pembenahan terhadap ucapan, perilaku, dan tindakan kita.
Orang-orang yang berhasil melakukan muhasabah adalah orang-orang yang bisa berhasil mengendalikan penyakit hati yang membelenggu dirinya.
Pada intinya keberhasilannya ditunjukkan pada perubahan ucapan, sikap dan perilaku yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.