Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.
Peregangan dan Jeniper, Rahasia Tetap Fit dan Sehat Selama Ramadan
Banyak cara yang bisa dilakukan dalam menjaga kesehatan diri. Mulai dari pola makan sampai olahraga teratur. Seperti rutin jalan kaki setiap pagi, berenang, bersepeda atau senam kebugaran.
Namun dalam suasana bulan Ramadan seperti sekarang ini, tentu kita tidak bisa melakukan aktivitas olahraga seperti biasa. Lalu bagaimana menyikapinya? Masa selama satu bulan tidak berolahraga?
Tidak begitu juga. Karena olahraga sangat penting untuk menjaga vitalitas tubuh. Menjaga stamina tubuh. Nah, cara dan upaya menjaga itu semua yang berubah mengikuti pola hidup. Juga faktor usia.
Semakin bertambah umur, otot dan sendi kita semakin tidak fleksibel. Untuk itu diperlukan olahraga yang tepat. Terutama bagi kita yang sudah memasuki usia jelita (jelang lima puluh tahun).
Saya pribadi selama bulan Ramadan lebih memilih olahraga peregangan (stretching) saja. Setiap bangun tidur hal pertama yang dilakukan adalah peregangan. Setelah itu barulah melakukan aktivitas lainnya.
Hal tersebut sangat terasakan sekali efeknya. Pergerakan saya jadi lebih ringan dan tidak kaku. Rasanya lebih leluasa bergerak ke sana dan kemari. Peregangan yang rutin saya lakukan konon meningkatkan fleksibilitas otot.
Dilansir dari hellosehat.com, ada beberapa manfaat dari peregangan (stretching):
-Mengurangi risiko cedera
-Meningkatkan aliran darah ke otak
-Menguatkan ketahanan dan kekuatan otot
-Membantu persendian bergerak lebih leluasa
Pada kenyataannya memang seperti itulah yang saya rasakan. Jadi meski puasa Ramadan, badan tetap fit dan sehat.
Apakah hanya itu saja? Tentu tidak. Ada lagi rutinitas yang saya lakukan guna menjaga vitalitas tubuh. Yaitu mengkonsumsi jeniper (jeruk nipis peres) hangat.
Setelah melakukan olahraga peregangan, saya minum jeniper hangat. Dalam kondisi perut belum terisi apa-apa. Jadi benar-benar perutnya masih kosong.