Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Dosen

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadan #1 - Karena Rejeki Tidak Melulu Soal Materi

24 Mei 2018   15:55 Diperbarui: 24 Mei 2018   16:08 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan #1 - Karena Rejeki Tidak Melulu Soal Materi
(Dok. Pribadi)

Allah kirimkan teman yang baik, yang beda ayah beda ibu tetapi hangat seperti lahir dari rahim yang sama, juga merupakan rejeki.

Allah berikan tim kerja yang selalu ceria dalam berbagai suasana, itu juga rejeki.

Allah sajikan teh manis hangat, roti bakar dan pisang berbalut meises coklat, tepat waktu tanpa meleset sedikitpun dari waktu berbuka puasa, juga rejeki.

Sore ini saya berencana pulang kerja dengan menggunakan jasa ojek online. Sejak siang hari saya sudah memikirkan bagaimana buka puasanya nanti, kalau masih di jalan tetapi sudah adzan berarti melipir untuk membatalkan puasa terlebih dahulu bersama abang ojek.

Hal lainnya, jika menaruh target adzan maghrib sudah tiba di rumah agar berbuka puasanya lebih nyaman, maka si abang ojek harus ngebut tiada terkira. Sepertinya hal ini juga agak susah direalisasikan mengingat perjalanan 22 KM dari kantor ke rumah hampir setiap hari macet-macet manja.

Pada kenyataannya Allah SWT berkehendak lain, sore ini berkesempatan buka puasa bersama teman-teman di kantor dengan sajian roti bakar, kentang goreng dan pisang coklat yang lucu. Berbukanya santai, duduk manis, di ruangan yang sejuk. Tidak tergesa-gesa di jalan yang mengharuskan sekadar minum di tepi jalan raya jika menumpang ojek.

Sudah sejak siang saya galau tentang bagaimana prosesi buka puasa nanti. Sudah berfikiran jelek yakni pasti buka di jalan, pasti jalanan macet, pasti harus ngebut ojeknya, pasti bingung pegangan ojeknya, dan pasti-pasti hal jelek lainnya yang terus berputar di kepala.

Kehendak Allah SWT memang selalu yang terbaik bagi umatnya, dan Allah SWT memang Maha Baik dengan tidak mengabulkan fikiran jelek hambanya. Justru Allah SWT memberikan kenikmatan yang tiada terkira dan melebihi yang hambanya minta.

Selain makanan yang enak, perjalanan pulang pun lancar selancar-lancarnya, padahal naik taksi, yang saya fikir pasti tiada ampun macetnya untuk perjalanan kendaraan roda empat.

Di hari pertama bulan ramadhan ini Allah SWT lagi-lagi meyakinkan umatnya bahwa rejeki tidak melulu soal materi. Begitu juga dengan segala kemudahan yang terjadi di sana sini jelas merupakan sebuah rejeki yang wajib disyukuri.

(dnu, ditulis sambil nunggu sahur hahaha... 17 Mei 2018, 21.55 WIB)

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun