Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Human Resources

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tenang dan Tentram Selama Mudik

4 April 2024   12:10 Diperbarui: 4 April 2024   12:13 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tenang dan Tentram Selama Mudik
Credit to CNBC

Mudik adalah semacam ritual tahunan untuk ummat Islam yang masih punya kampung halaman. Konsep Mudik yang tak bisa ditahan adalah ekspresi dari kecintaan kepada diri kita sendiri dan keluarga. Ketika kampung halaman memanggil, maka seluruh jiwa raga akan menjawab, hayo mudik.

Setelah bertahun-tahun menjalankan ritual mudik ini yang merupakan budaya  yang memberikan manfaat bagi penyedia makanan dan fasilitas lainnnya sepanjang perjalanan, sekaligus menimbulkan tantangan lain, yaitu bagaimana dengan rumah atau tempat tinggal kita? Siapa yang menjaga dan bagaimana membuatnya siap ketika kita kembali dari mudik. Karena memang biasanya seluruh anggota keluarga ikut mudik. 

Tentu, setelah melakukan kegiatan mudi bertahun-tahun, sewajarnya kita menjadi lebih siap dan sigap serta mampu mempersiapkan diri agar kita bisa mudik dengan tenang dan hati tenteram. Rumah yang kita tinggalkan aman dan diminimalisir dari gangguan. beberapa tips ringan di bawah mungkin akan bermanfaat bagi kita semua.

Lampu Otomatis

Credit to Tokopedia
Credit to Tokopedia

Rumah yang penerangan bagian luarnya menggunakan lampu yang harus dihidupkan dari dalam, tentu biasanya akan dibiarkan terus menyala meskipun di siang hari. Sehingga jika lampunya menyala terus, menjadi pertanda kalau pemilik rumah sedang tidak ada di tempat .  Trik yang mudah dan murah adalah menggunakan fitting lampu sensor cahaya, tinggal beri lampu dan fitting dipasang di fitting lampu di luar atau yg di depan pintu masuk. Saklar listrik di on kan terus dari saklar dalam rumah.

Credit to Tokopedia - Sensor Cahaya
Credit to Tokopedia - Sensor Cahaya

Ada yang lebih yang lebih pas, namun perlu sedikit upaya pengaturan kabel lampu, adalah membuat jalur khusus untuk penerangan luar rumah dengan sensor cahaya yang bisa ditempatkan di atap rumah atau di lokasi lain yang tidak terlihat namun tercahayai matahari. Jadi ketika matahari mulai bersinar, lampu akan mati sendiri dan pada waktu menjelang magrib, lampu akan menyala. Fitting dengan fitting sensor atau sensor tersendiri saat ini harganya murah, antara Rp. 15.000 sampai  Rp. 35.000.

Furniture di dalam rumah

Credit to Ekos Play
Credit to Ekos Play

Jika kita tinggalkan rumah lebih dari 3 hari, biasanya debu akan menumpuk di ruang tamu atau ruang keluarga. Pengalaman penulis, meskipun rumah kita tertutup rapat, selalu saja ada debu yang ada di udara masuk ke rumah kita. Itu menunjukkan bahwa udara di sekitar kita memang tidak benar-benar bersih, apalagi lokasi rumah yang berdekatan dengan jalan.

Penulis biasanya menyiapkan plastik transparan yang bisa didapatkan dari pembelian barang ukuran besar, yang biasanya dikemas pakai plastik atau membeli plastik meteran. Biasanya ada di kisaran Rp. 15.000 - 25.000 dengan lebar 1 meter. Pada waktu menjelang berangkat mudik, furniture kita, meja dan sofa-sofa ditutup dulu dengan plastik transparan, agar pada waktu kembali ke rumah, tinggal lipat plastik penutup dan menikmati sofa yang bersih dan nyaman.

Makanan tersisa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun