"Uang tak dibawa mati, jadi bawalah jalan-jalan" -- Dizzman Penulis Buku - Manusia Bandara email: dizzman@yahoo.com
Makna Pancasila Buddha dalam Puasa Ramadhan
Covid 19 hadir untuk membersihkan bumi dari keserakahan manusia yang tak terbatas hingga dipaksa untuk berhenti sejenak dengan berdiam diri di rumah saja. Bumi menjadi lebih hijau, langit lebih biru dan ozon kembali melapisi bumi yang sempat berlubang. Setelah tercapai kembali keseimbangan alam, manusia akan kembali berkiprah di muka bumi dengan kebiasaan baru yang mungkin berbeda dengan kebiasaan sebelumnya atau bahasa kerennya New Normal. Manusia jadi lebih memperhatikan kebersihan diri sendiri dan lingkungan, alam sekitar, serta mengurangi polusi udara.
Demikian pula dengan berpuasa Ramadhan, fungsinya untuk membersihkan diri baik fisik maupun jiwa. Kita dipaksa untuk bersikap sabar, tidak mengikuti hawa nafsu baik sekedar makan dan minum tapi juga keinginan duniawi lainnya yang tanpa batas. Apalagi di tengah wabah yang sedang mendera, kita benar-benar harus berpuasa bepergian, berpuasa nangkring, berpuasa berbuat asusila, berpuasa bohong, korupsi, apalagi membunuh sesama, tidak hanya fisik namun juga pembunuhan karakter, seperti tertuang dalam pancasila sang Buddha.
Semoga wabah segera berlalu seiring dengan semakin dekat menuju hari raya agar semua dapat merayakannya dengan gembira. Terima kasih sang Buddha atas petuah bijaknya, selamat hari raya Waisak tahun 2564 BE.