Iwan Berri Prima
Iwan Berri Prima Dokter

Seorang Dokter Hewan | Pegiat Literasi | Pejabat Eselon III di Pemda

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kisah Inspiratif: Noor Inayat Khan, Perempuan Muslim, Tokoh Pejuang Anti Penjajahan

9 April 2023   04:04 Diperbarui: 9 April 2023   06:16 1434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Inspiratif: Noor Inayat Khan, Perempuan Muslim, Tokoh Pejuang Anti Penjajahan
Noor Inayat Khan, Pejuang Muslim Keturunan India dan Amerika (Sumber: National Portrait Gallery/ npg.org.uk)

Dalam kondisi seperti itu, dia bahkan mampu mengelola sendirian semua sel mata-mata di Perancis. Ia benar-benar wanita pejuang yang tidak mudah menyerah.

Kemampuannya berkelit dari sergapan musuh sungguh di luar dugaan. Bahkan berbanding terbalik dengan hasil latihan saat awal bergabung dalam SOE. Ia saat itu pernah dianggap tidak cukup layak untuk menjadi agen mata-mata di pasukan elit dengan tingkat ancaman tinggi. 

Namun, ia justru mampu survive sendirian, berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dan mengubah-ubah penampilan serta identitasnya untuk menghindari penangkapan Nazi. Ini yang membuat Jerman merasa kewalahan.

Walakin, Gestapo Nazi akhirnya berhasil menangkapnya. Konon, penangkapannya pun akibat di khianati oleh rekannya sendiri. Ia pun diinterograsi dan dipaksa untuk membocorkan rahasia yang ia ketahui. Namun, ia tetap teguh dan memilih bungkam. Jerman tetap tidak berhasil mendapatkan info apapun dari Noor Inayat Khan.

Akibatnya, pada bulan September 1944, Noor Inayat dipindahkan ke kamp konsentrasi Jerman di Dachau (sebuah daerah yang berada di utara Mnchen, Bayern, Jerman bagian selatan) bersama 3 orang agen lainnya. Dan tepat pada tanggal 13 September 1944, mereka semua di bawa ke krematorium untuk dieksekusi oleh regu tembak. Tapi sebelum itu, Noor Inayat mendapat penyiksaan yang luar biasa. Dia mendapat pukulan dan tendangan yang brutal dari eksekutornya, hingga akhirnya dia tidak mampu lagi berdiri dan dieksekusi dalam keadaan berlutut. Ia pun meninggal di usianya ke 30 tahun di tangan regu tembak Nazi. Sebuah kisah yang sangat heroik dan menginspirasi.

Kini, Noor Inayat Khan memang telah tiada. Menurut data dari para sejarawan, ia sejatinya bertindak sehebat itu bukan karena cintanya untuk Inggris, tetapi karena ia tidak menyukai fasisme dan diktatorianisme. 

Shrabani Basu, seorang jurnalis dan sejarawan India mengklaim bahwa Noor Inayat berjuang karena "tidak tahan melihat penjahanan di atas muka bumi", sebuah gagasan yang tampaknya memang bawaan genetik dari keluarganya.

wallahualam bish-shawab

Semoga bermanfaat...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun