Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.
Haruskah Membuat Target dalam Beribadah di Bulan Ramadan?
Membaca judul di atas, pasti ada dari beberapa kita yang langsung mengernyitkan alis mata sambil membatin, "Ibadah kok diberi target?! Sepertinya kurang ikhlas tuh!". Entah itu kalimat tanya, kalimat oratoris atau bisa juga hanya sekedar pelepas ketidakpahaman diri.
Sebetulnya, semua aktivitas apa pun di dunia ini, pastilah mempunyai target atau tahapan yang harus dicapai sebelum melanjutkan ke tahapan berikutnya dan setelah itu di akhir kegiatan, tentu juga harus dievaluasi sampai seberapa jauh keberhasilan kita dalam mencapai target yang sudah dibuat.
Lha target ibadah itu apa juga?
Wah, jika ada pertanyaan seperti itu, bisa-bisa antara pertanyaan dan jawaban akan saling tukar dan berpindah tempat ibarat sulit meyakini mana garis start dan mana yang finish-nya. Mana telur atau kah ayam yang duluan?
Jadi, target ibadah itu sejatinya relatif dan bisa disebut sebagai hal yang mengada-ada. Justru, yang bagus sebenarnya adalah target akan aktivitas diri yang medukung akan kekhusyukan kita dalam beribadah, itu yang harus digiatkan.
Pun untuk itu, pertama, ya coba dikembalikan ke diri sendiri dahulu. Jika, ada pertanyaan, Anda itu menjalankan salah satu ibadah rukun Islam, yaitu Puasa, apakah ingin mendapat pahala atau masuk Surga?
Pasti jawabannya bermacam-macam. Ada yang ingin mendapat pahala, ada yang ingin masuk Surga, bahkan ada yang sedikit serakah dengan menjawab, ingin mendapat pahala sekaligus masuk Surga. Sah-sah saja sih apa pun pilihan jawabannya.
Padahal, semua pilihan jawaban di atas tersebut adalah tidak benar. Siapa juga yang mau memberi Pahala. Juga, nggak ada tuh, jika berpuasa pasti kelak akan masuk Surga. Ingat sekali lagi bahwa kita semua diperintahkan untuk berpuasa itu hanya agar kita termasuk dalam golongan kaum yang bertaqwa. (Q.S. Al Baqarah Ayat 183).
Saat kita memilih Pahala atau Surga dari pertanyaan di atas, sebetulnya tanpa disadari, diri kita telah membuat target dalam beribadah. Target di situ disebut komitmen diri dari niat kita sejak awal. Apabila target yang sudah dibuat tidak terwujud dalam pelaksanaannya, janganlah kemudian merasa bersalah, putus asa atau apalagi merasa berdosa.
Targetnya seperti apa?
Content Competition Selengkapnya
MYSTERY TOPIC
MYSTERY TOPIC
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025