Eko S Nurcahyadi
Eko S Nurcahyadi Akuntan

Aktivis di Ormas, Pegiat Literasi, Pendididikan di Pesantren NU, Profesional Muda

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tak Perlu Kalap Belanja Kebutuhan Ramadan

2 Mei 2020   01:18 Diperbarui: 2 Mei 2020   02:10 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tak Perlu Kalap Belanja Kebutuhan Ramadan
Borong buah di pasar tradisional dok pribadi

Normal saja Seperti Hari Biasa

Kebijakan belanja keluarga lebih baik biasa saja sesuai kebutuhan makan hari-hari biasa. Berangkat dari kesadaran bahwa kemampuan normal tubuh tak akan melampaui porsi alaminya.

Bukber sederhana keluarga foto dok Eko S Nurcahyadi
Bukber sederhana keluarga foto dok Eko S Nurcahyadi
Sehingga belanja kebutuhan makan berlebih pada akhirnya hanya akan menyisakan residu terlalu banyak. Apa lagi kalau bukan pemborosan namanya.

Demikian pula dengan keinginan untuk memenuhi selera makan saat sahur. Pilihan menu makanan yang lezat-lezat dengan alasan menyiasati nafsu makan yang rendah saat bangun tidur dini hari.

Lagi-lagi itu sesungguhnya hanya kamuflase hawa nafsu yang mengelabui rasionalitas. Lebih penting memahami bahwa asupan nutrisi yang cukup dan seimbang daripada lezat tapi banyak menyimpan resiko. Lemak jenuh misalnya.

Rasionalitas berpikir dan bersikap akan menyelamatkan semuanya. Insyaallah ibadah puasa jadi lebih berpahala dan jauh lebih bermakna.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun