M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Penulis

Book, movie/series, and fiction enthusiast contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Jiwa Tetap Tenang Selama Berpuasa dengan Cara Sederhana Ini

13 Maret 2025   14:32 Diperbarui: 13 Maret 2025   15:16 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jiwa Tetap Tenang Selama Berpuasa dengan Cara Sederhana Ini
Ilustrasi by detiknews

Sejatinya kewajiban berpuasa tidak hanya sekadar menahan lapar dan haus saja, melainkan lebih dari itu. Kita pun dituntut untuk menahan hawa nafsu hingga menjaga emosi supaya bisa memaksimalkan ibadah di Bulan Ramadan.

Dalam menjalaninya pun memang tidak mudah. Seringkali kita dipertemukan dalam kondisi yang membuat iman goyah, termasuk tentang kestabilan emosi yang berlanjut pada ketidaktenangan jiwa. Hal ini akan membuat ibadah puasa jadi terganggu dan bisa saja berefek ke ibadah-ibadah selanjutnya.

Oleh karena itu dibutuhkan langkah dari diri sendiri untuk bisa menjaga kestabilan mental dan menghindari hal-hal yang sekiranya akan menganggu berjalannya ibadah puasa.

Di tulisan inilah saya akan mencoba sedikit memberi tips dan trik sederhana yang bisa dilakukan oleh Kompasianer untuk membuat jiwa tetap tenang selama berpuasa. Cara ini merupakan opini pribadi yang mungkin tidak sama dengan pandangan orang lain. Untuk lebih lengkapnya, yuk simak di sini.

PUASA SOSMED

Hal pertama yang bisa dilakukan adalah puasa sosial mediaSebenarnya ini bisa kita lakukan kapan saja tanpa perlu menunggu momen Ramadan. Tapi ketika dilakukan di bulan puasa ini, kita bisa lebih mengontrol diri dan memilah mana sekiranya sesuatu yang bisa dan tidak bisa dikonsumsi di dunia maya.

ilustrasi by disway
ilustrasi by disway

Kita pasti paham bahwa sosial media seperti instagram dan tiktok (karena ini yang paling sering digunakan), seperti menjadi wadah untuk orang-orang memamerkan sesuatu dalam hidupnya. Hampir semua orang pun ingin menampilkan versi terbaiknya di sana, termasuk saya.

Satu sisi yang pelan-pelan akan jadi racun adalah melihat kebahagiaan dan kesuksesan orang lain, kemudian melihat pada diri sendiri yang ternyata belum ada di titik itu. Rasa iri pun tak lagi bisa ditahan yang malah membuat hati tak tenang bahkan overthinking.

Tak hanya itu, perdebatan dan drama-drama tidak penting pun sering muncul di beranda/explore/fyp padahal kita tidak mengikutinya. Tidak jarang juga kemudian banyak orang yang berlomba-lomba berdebat, bertengkar, hingga mengeluarkan kata-kata kasar di dunia maya. Melihat perdebatan saja kadang saya risih apalgi jika harus terlibat di dalamnya.

Oleh karena itu, sedikit membatasi diri pada sosial media menjadi satu dari sekian solusi sebagai bentuk kontrol. Jangan langsung logout atau hapus akun. Pertama cukup menyingkirkan hal-hal yang sekiranya membuat perasaan kamu tidak nyaman. Seperti mute, blokir, atau menggunakan pilihan not interested.

PERBANYAK BACA BUKU

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

24 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

MYSTERY TOPIC

Gadai Peduli Solusi Keuangan Masyarakat

pegadaian  blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 22 
25 Mar 2025

Kasih Bocoran Outfit Lebaran

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 23
26 Mar 2025

MYSTERY CHALLENGE

Instagram Reels
Reportase Kondisi Pasar Jelang Lebaran

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 24
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun