Hadi Tanuji
Hadi Tanuji Dosen

Aktivitas sehari-hari sebagai dosen statisika, dengan bermain tenis meja sebagai hobi. Olah raga ini membuat saya lebih sabar dalam menghadapi smash, baik dari lawan maupun dari kehidupan. Di sela-sela kesibukan, saya menjadi pemerhati masalah sosial, mencoba melihat ada apa di balik fenomena kehidupan, suka berbagi meski hanya ide ataupun hanya sekedar menjadi pendengar. Sebagai laki-laki sederhana moto hidup pun sederhana, bisa memberi manfaat kepada sesama.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadan dan Kesehatan Mental: Puasa Sebagai Terapi Jiwa

13 Maret 2025   07:46 Diperbarui: 13 Maret 2025   15:04 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan dan Kesehatan Mental: Puasa Sebagai Terapi Jiwa
Senyum bahagia, tanda sehatnya jiwa (Jawa Pos)

Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, di mana umat Islam di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa dari fajar hingga matahari terbenam. Selain sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah, puasa juga membawa manfaat yang luar biasa, baik dari segi kesehatan fisik maupun mental. Dalam beberapa dekade terakhir, penelitian telah banyak mengungkap bagaimana praktik puasa selama Ramadan dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis seseorang.

Artikel ini akan membahas hubungan antara Ramadan dan kesehatan mental, dengan meninjau penelitian yang telah dilakukan serta menjelaskan bagaimana puasa dapat memberikan dampak positif terhadap kondisi psikologis seseorang.

Kesehatan Mental dalam Perspektif Islam

Kesehatan mental merujuk pada kondisi kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial seseorang yang memungkinkannya berfungsi secara optimal dalam kehidupan sehari-hari. Dalam perspektif Islam, kesehatan mental tidak hanya berkaitan dengan ketiadaan gangguan psikologis, tetapi juga mencakup keseimbangan antara jiwa dan spiritualitas seseorang. Islam mengajarkan bahwa ketenangan jiwa dapat diperoleh melalui ibadah, zikir, doa, dan kedekatan kepada Allah (Ariadi, 2019).

Konsep kesehatan mental dalam Islam juga mencakup kemampuan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya serta menjaga keseimbangan antara kebutuhan duniawi dan ukhrawi. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur'an, "Ketahuilah, dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram" (QS. Ar-Ra'd: 28).

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H menafsirkan ayat tersebut dengan mengatakan bahwa kegundahan dan kegelisahannya (hati mereka) lenyap dan berganti dengan kebahagiaan hati dan kenikmatan-kenikmatannya.

Dalam hal ini, puasa bukan sekadar ibadah, tetapi juga berperan dalam meningkatkan stabilitas emosi dan psikologis seseorang.

Studi tentang Puasa dan Kesehatan Mental

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa puasa memiliki dampak positif terhadap kesehatan mental. Misalnya, penelitian yang dilakukan oleh Halid (2023) menunjukkan bahwa puasa dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan karena menurunkan kadar kortisol dalam tubuh.

Stress, tanda kesehatan mental terganggu (Hello Sehat)
Stress, tanda kesehatan mental terganggu (Hello Sehat)

Studi lain yang dilakukan oleh Al Hafiz, Zakiyan, dan Pratama (2023) menemukan bahwa puasa memberikan kesempatan bagi tubuh untuk beristirahat dari metabolisme yang berlebihan serta meningkatkan produksi hormon endorfin yang memberikan efek bahagia.

Penelitian yang dilakukan oleh Cahyono & Fathan (2023) juga menegaskan bahwa puasa dapat membantu meningkatkan kualitas tidur, mengurangi depresi, serta memperbaiki fungsi kognitif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

24 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

MYSTERY TOPIC

Gadai Peduli Solusi Keuangan Masyarakat

pegadaian  blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 22 
25 Mar 2025

Kasih Bocoran Outfit Lebaran

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 23
26 Mar 2025

MYSTERY CHALLENGE

Instagram Reels
Reportase Kondisi Pasar Jelang Lebaran

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 24
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun