Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Lainnya

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menghormati yang Tidak Puasa Bagian dari Puasa

31 Maret 2024   08:43 Diperbarui: 31 Maret 2024   08:47 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menghormati yang Tidak Puasa Bagian dari Puasa
Perlu kesalehan sosial untuk bisa menghormati yang tidak Puasa (Hamim Thohari Majdi)

Toleransi adalah penghormatan atas perbedaan, baik pikiran, sikap dan tindakan. Toleransi bulan Ramadhan tentu berkaitan dengan sikap orang yang tidak berpuasa. Terlanjur melabel diri sebagai orang suci karena berpuasa di bulan Ramadhan, hingga masih ada yang bersikap penentangan terhadap orang yang tidak berpuasa, khususnya ketika menyantap makanan di ruang publik,  merokok dan meminum. Maka perlu diajukan pertanyaan, sejatinya bagaimana toleransi  ketika berpuasa ?

Sebagaimana tingkatan puasa yang disampaikan Al-Ghozali, yaitu puasa orang awan, khusus, khusus bil khusus. Maka toleransi menghaapi orang yang tidak berpuasa sangat berbeda. Maka akan menjadi indah bila puasa yang hendak digapai adalah puasa tingkat dewa-khusus bil khusus, tanpa terpengaruh oleh pikiran, sikap dan tindakan orang lain. 

Ketika melakukan perjalanan ke kota, mendapati banyak orang yang makan di ruang publik tanpa  memperhatikan di sekitar dan tidak menaruh peduli kepada mereka yang berpuasa. sebagian dari anggota rombongan berkomentar "wah, tidak memiliki toleransi , bulan Ramadhan makan di luar" yang lain mengucap "masih muda kok tidak puasa"

Ternyata di antara kami ada yang kenal dengan anak muda yang santai menyantap kue basah di ruang publik, lalu menyahuti "pantas saja dia gak puasa, agamanya kan tidak mewajibkan puasa Ramadhan", yang lainnya turut berkomentar "o...". Perlu ada sikap bijaksana dalam mensikapi orang yang tidak berpuasa, dan tidak menjadikan sombong memuncak, karena ada orang yang tidak berpuasa, padahal mereka bukan orang Islam.

Himbauan yang sekarang berkembang dan masih menuai kontroversi adalah "hormati orang yang tidak berpuasa", ini adalah sikap soleh sosial, harusnya orang yang berpuasalah yang meninggikan empati, menghormati pikiran, sikap dan tindakan orang yang berbeda, karena hahekat berpuasa adalah menahan hawa nafsu dengan meminimalkan nafsu yang mengarah kepada  perbuatan buruk, merugikan diri, orang lain dan lingkungan.

Melalui puasa inilah toleransi diasah, dilejitkan untuk bisa hidup bersanding dengan damai dalam perbedaan dan menuai kesejahteraan dalam keragaman.

Menghormati Yang Tidak Puasa Bagian Dari Puasa

Oleh : Hamim Thohari Majdi

Lumajang, 31 Maret 2024

Hamim Thohari Majdi @Surplus

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun