PNS pada Satuan Polisi Pamong Praja di Kab. Barito Utara Kalimantan Tengah. Inisiator Komunitas Beras Berkah di Muara Teweh Kalteng dan Ketua Yayasan Beras Berkah Muara Teweh.
Belajar Kritis Kepada Alien (Film India PK, Peekay)
Film dapat membuat kita tobat? memikirkan kembali kehidupan yang kita jalani? atau membongkar kembali keyakinan kita? atau malah memperteguh keyakinan kita? Film PK bisa menjadi jawaban salah satu pertanyaan itu.
PK (Peekay) bahasa Hindi yang artinya "mabuk". Disematkan kepada Aamir Khan sebagai pemeran utama pria film PK. Aamir Khan datang sebagai alien dari planet antah berantah ke Bumi karena penasaran ternyata ada planet yang penduduknya sama dengan penduduk planet mereka.
Sampai di Bumi dalam keadaan telanjang, hanya dengan "remote control" alat pengirim signal ke planetnya apabila misinya telah selesai. Setiba di Bumi, Peekay dirampok remotenya oleh penduduk Bumi, penduduk Mandawa tepatnya.
Kemudian film berpindah lokasi ke Belgia, mengawali kisah romantis antara Jaggu (Anuskha Sharma) dan Sarfaraz (Sushan Singh Rajput). Nyanyi-nyanyi dan sedikit joget india pun terjadi, untung tidak ada rintik hujan, tiang listrik dan petir.
Kisah percintaan Jaggu dan Safaraz pun kandas karena ditekan orang tua yang diprovokatori oleh pendeta hindu palsu Mr. Tapaswy yang meramalkan Safaraz-Muslim asal Pakistan akan mengkhianati Jaggu yang berasal dari India dan Hindu.
Jaggu pun kembali ke India dan menjadi jurnalis yang kemudian mempertemukannya dengan Peekay. Kepada Jaggu, Peekay kemudian menceritakan perjalanannya mencari tuhan karena menurut polisi di Delhi hanya tuhan yang tahu dimana remote-nya berada.
Peekay kaget dan sibuk mempertanyakan tuhan, dan mencoba semua tuhan untuk mendapatkan remote controlnya. Salah satu dialoq Peekay yang epic "Jika tuhan dapat mendengar langsung, buat apa patung tuhan ini" kata Peekay kepada pembuat patung.
Peekay bahkan menyembah semua tuhan, dengan keyakinan pasti ada salah satu di antara tuhan-tuhan itu yang benar. Semua agama mengatakan tuhan itu satu, tapi tuhan mana yang harus kita percaya? Sebagai komedi satir film PK cukup menghibur dan banyak humornya tanpa kehilangan daya kritisnya.
Sampai Peekay menyadari bahwa praktek keagamaan yang tidak tepat adalah kesalahan dari pemuka agama dalam menerima pesan-pesan tuhan. Dan Pendeta Tapaswy juga memanipulasi agama dengan berbohong dapat berbicara dengan tuhan.
Peekay membuktikan selain memberikan rasa senang semu, mereka juga menciptakan rasa takut untuk menciptakan ketaatan. Kritik tajam Peekay juga kepada pemuka agama di film ini, Tapaswy yang akan membela tuhan bila tuhannya dihina dijawab dengan jelas bahwa tuhan yang menciptakan alam semesta terlalu besar untuk dibela.
Berpikir kritis terhadap agama dengan menggunakan alien sebagai corongnya tentu dengan harapan resistensi terhadap film ini tidak berlebihan. Ternyata film ini menurut beritanya menimbulkan kontroversi di India, meskipun menjadi box office di Amerika.
Film ini lebih bermutu daripada The Da Vinci Code yang dimainkan Tom Hank. Film PK lebih filosofis dan mengkritisi kenyataan yang memang berlaku di masyarakat.
Penyelesai sengketa percintaan Jaggu dengan Safaraz diselesaikan dengan pendekatan telepatik romantik oleh Peekay sungguh menurunkan ke"filosofis"an film ini.
Tapi seperti biasa film India tanpa nyanyi joget dan lebay seperti sayur tanpa garam dan gula. Di awal film Jaggu juga menunggu Safaraz untuk menikah di Gereja, bukankah mereka muslim dan Hindu?
Akting Aamir Khan memang Yahud, se-yahud aktingnya di 3 Idiots yang membongkar masalah pendidikan di India.
Saya melihat kritik yang dilancarkan dengan humor di film ini tidaklah ditujukan kepada salah satu agama, tapi semua agama harusnya memperhatikan kritik dan menjadikan pelajaran bagi pemuka dan pemeluk agama.