Hazal
Hazal Guru

Anak sholeh kelahiran '96. Asal kota Raha kabupaten Muna. Senang membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Dahsyat! Inilah Indahnya Ramadhan

8 April 2023   04:52 Diperbarui: 8 April 2023   04:55 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dahsyat! Inilah Indahnya Ramadhan
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bulan ramadhan selalu menjadi kesempatan besar untuk melakukan kebaikan. Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk mendapatkan pahala yang sebanyak-banyaknya.

Banyak perubahan yang dapat kita cermati selama momen ramadhan. Seolah kebiasaan baru mulai tumbuh dan terbentuk kembali. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang akhirnya terbentuk kembali;

Bangun Lebih Awal

Kebiasaan bangun setelah matahari terbit akhirnya hilang saat memasuki bulan ramadhan. Bagaimana tidak, waktu sahur akan berakhir ketika adzan dikumandangkan. Mau tidak mau, mengharuskan kita untuk bangun lebih awal. Segala upaya dilakukannya, entah menyetel alarm, meminta tetangga untuk dibangunkan, ataupun meminta ayang untuk ditelpon sampai bangun.

Rajin Membaca Al-Qur'an

Kebiasaan membaca Al-Qur'an juga mulai ditumbuhkan. Bahkan ada beberapa orang yang menetapkan target untuk khatam selama ramadhan. Hari pertama puasa berusaha menyelesaikan satu juz sampai hari ke 30 puasa juga menjadi hari khatam Al-Qur'an yaitu hari menyelesaikan juz 30. Sungguh sangat menarik.

Keadaan yang sebelumnya begitu sibuk. Saat memasuki ramadhan di tengah kesibukan itu tetap menyisihkan waktu untuk membaca Al-Qur'an. Dalam kondisi capek dan lelah pun tetap berusaha untuk melakukannya. 

Seperti yang dilakukan kawan saya, sebagai pekerja tambang. Dengan pekerjaan yang cukup berat dan menghabiskan banyak energi tapi semangat untuk menjalankan puasa dan target untuk khatam Al-Qur'an sangat besar.

Berkata Jujur

Ada juga yang berjuang untuk tidak berbohong selama menjalankan puasa sehingga banyak yang akhirnya menjadi jujur. Semua tidak lain demi kualitas puasa yang dijalankannya. Juga demi pahala yang ingin diraihnya. Bahkan dalam kondisi yang tidak fit pun berusaha untuk tetap puasa sebab tidak ingin ketinggalan pahala yang dijanjikan oleh Tuhan.

Senang Berbagi

Sebagian orang memanfaatkan ramadhan sebagai kesempatan untuk berbagi. Baik berbagi dari segi materi berupa uang ataupun menu buka puasa. Juga ada yang berbagi dari segi pemikiran berupa kisah yang ispiratif ataupun hal lain yang dianggap memberi manfaat untuk orang lain. Harapan terbesarnya adalah bisa mendapatkan pahala melalui apa yang dilakukannya.

Bersikap Adil

Tawaran untuk melakukan suatu yang berdampak bisa merugikan orang lain pun dengan tegas ditolak. Semua karena harapan untuk memaksimalkan puasa. Sungguh! Betapa besar pengaruh bulan ramadhan terhadap perubahan perilaku umat muslim.

Melihat banyak orang yang akhirnya berkata jujur, senang membantu, disiplin, bersikap adil, Seolah aku menyaksikan kebiasaan orang Jepang. Tetiba saja sikap dan kebiasaan menyerupai kebiasaan orang jepang. Demikianlah ramadhan, dorongan melakukan kebaikan sangat tinggi.

Maka tidak heran saat memasuki ramadhan banyak perubahan besar dalam setiap aspek kehidupan. Aku membayangkan, bila saja ini dilakukan terus menerus walaupun ramadhan telah berakhir maka dalam beberapa tahun ke depan, kita akan dapati banyak kemajuan dalam segala aspek.

Mungkin Indonesia juga bisa menjadi negara maju seperti Jepang, Singapura, dan negara lain yang lebih dulu maju. Sebab kemajuan zaman juga sangat dipengaruhi oleh sikap dan perilaku masyarakatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun