Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah (Pram)
Hangat atau Dingin: Toleransi dalam Segelas Teh
Di tengah teriknya mentari ramadan, dahaga menjadi pemburu dikala azan magrib berkumandang. Segelas teh manis, baik hangat maupun dingin menjadi pilihan saat berbuka. Perdebatan dalam memilih teh manis hangat atau es teh manis sebagai pilihan yang menyegarkan, membasahi tenggorokan yang tandus setelah berpuasa.
Perdebatan tentang mana yang akan dipilih saat berbuka puasa: teh manis hangat atau es teh manis bagi para pencintanya. Pilihan antara kedua minuman bagaikan air dan minyak. Iya, air dan minyak, yang tidak akan hidup berdampingan
Bagi para pecinta teh hangat, aroma teh yang harum memberikan rasa nyaman dan menenangkan. Aroma teh yang harum dibalut rasa manis gula bak pelukan hangat di saat berbuka puasa. Hangatnya teh dipercaya melancarkan pencernaan serta menghangatkan tubuh dari dalam.
Bagi sebagian orang di negeri ini, teh manis hangat menjadi simbol kebersamaan. Simbol kebersamaan berbuka bersama keluarga dan kerabat terasa semakin lengkap dengan secangkir teh manis hangat.
Di balik kelezatannya, teh hangat, es teh manis menyimpan segudang manfaat bagi tubuh. Kandungan polifenol dalam teh sebagai antioksidan membantu melawan radikal bebas, meningkatkan imunitas tubuh, menurunkan stress dan meningkatkan metabolisme.
Di sisi lain, es teh manis menawarkan kesegaran instan. Rasa dinginnya bagaikan hujan yang menghapus panas. Es teh manis menawarkan sensasi segar dingin yang mengoda. Es teh manis juga dipercaya membantu dehidrasi dan meningkatkan metabolisme tubuh. Kandungan kafeinnya mampu meningkatkan fokus dan energi, menjadikannya pilihan tepat untuk menemani aktivitas di siang hari.
Es teh manis juga dipercaya membantu menurunkan suhu tubuh dan memberikan efek relaksasi. Kandungan antioksidan dalam teh juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh.
Terlepas dari perbedaan temperatur, teh manis hangat dan es teh manis memiliki kelebihannya masing-masing. Benang merahnya terletak pada toleransi dan pilihan pribadi. Bagi yang menyukai sensasi hangat dan efek menenangkan, teh manis hangat adalah pilihan ideal. Sementara bagi yang menginginkan kesegaran instan dan energi tambahan, es teh manis bisa menjadi solusi.
Bagi mereka yang memiliki masalah pencernaan, teh manis hangat mungkin menjadi pilihan yang lebih baik. Sedangkan bagi mereka yang ingin merasakan sensasi dingin dan segar, es teh manis bisa menjadi alternatif.
Toleransi terhadap pilihan minuman ini mencerminkan toleransi dalam kehidupan yang lebih luas. Kita diajarkan untuk menghargai perbedaan dan menerima keragaman. Sama seperti teh manis hangat dan es teh manis, perbedaan pendapat dan pilihan tidak harus menjadi sumber perpecahan. Perbedaan pilihan harusnya menjadi langkah kecil untuk membangun kehidupan yang harmonis.
Ingatlah, perbedaan bukan untuk dipertentangkan, melainkan untuk dirangkul dan dihargai. Mari kita nikmati segelas teh manis bersama, dengan toleransi dan rasa saling menghormati, demi terciptanya kehidupan yang lebih indah dan penuh makna. (hes50)
Content Competition Selengkapnya
MYSTERY TOPIC
Ramadan Berlimpah Berkah bersama wondr by BNI
Surat Cinta untuk Ramadan Tahun Depan
Lebaran Minimalis
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025