Berburu Takjil? Ke JMP Aja!
Ini yang ditunggu anak-anak. Karena anak-anak suka, pasti kami---para emak ini bersedia menyiapkannya. Sudah menjadi agenda tahunan di perumahan saya untuk menyiapkan takjil di bulan Ramadan. Saya tinggal di Perumahan Jaya Maspion Permata. Masuk desa Bangah kecamatan Gedangan-Sidoarjo. Persisnya di sebelah barat Bandara Juanda. Perumahan ini tidak terlalu besar. Hanya terdiri dari dua cluster, Alexandrite dan Berryl. Kira-kira 300 sampai 400-an KK per cluster. Penghuninya mayoritas para pegawai, usia produktif. Para ibunya juga begitu. Kebanyakan wanita karir meski ada beberapa yang memutuskan tinggal di rumah.
Ramadan selalu menjadi pemersatu bagi kami. Karena mayoritas penghuninya para pegawai yang berangkat pagi pulang sore, nyaris kami jarang bertegur sapa dalam durasi waktu yang lama. Paling-paling sapaan ringan ketika berpapasan hendak berangkat ke kantor. Pertemuan rutin bulanan per RT, per RW juga tidak menyisakan durasi waktu lama untuk bercengkerama.
Nah, momen Ramadan menjadi perkecualian. Para ayah menyiapkan pelaksanaan salat tarawih bersama, zakat fitrah, salat ied. Para ibu bahu membahu menyiapkan takjil buka puasa. Kami membagi takjil ini per cluster, per RW, per RT. Akhirnya, per hari tak kurang dari 400-an buah kue, 400-an gelas minuman dingin hangat, dan sejumlah nasi kotak untuk sekuriti, imam masjid, marbot, muadzin, dan para musafir. Namun di luar jumlah itu selalu saja ada warga yang menyumbang lebih. Bahkan di hari yang bukan gilirannya. Pun ada warga non muslim turut berpartisipasi karena melihat kemanfaatannya. Melihat keceriaan anak-anak berburu takjil. Ah... indahnya persaudaraan.
Jenis takjilnya pun beragam. Mulai jajanan tradisional seperti pisang goreng, tahu isi, lemper, arem-arem sampai kue-kue modern seperti kue bolu, cake pisang, donat, sosis solo, dan sebagainya. Minuman teh hangat dan dingin, es buah, es cao, juga tersedia. Kadang-kadang ada juga warga yang menyumbang nasi plus ayam goreng bermerek. Biasanya jadi rebutan anak-anak. Kalo yang ini masih wajar, namanya juga anak-anak.
Saya sempat mengabadikan momen berburu takjil hari ke enam kemarin. Video amatir di bawah ini hasilnya. Karena reporternya pemalu, nggak sampek masuk ke wilayah bapak-bapak dan anak-anak putra. (hehehe) Jadi, mohon maaf yang ke-shoot bagian emak-emak saja. Itu pun tidak semua ibu-ibu yang sangat berjasa masuk reportase ini. Maap ya bun....
Terima kasih kepada semua warga Jaya Maspion Permata atas takjilnya. Semoga semua dicatat sebagai amal jariah kita semua. Aamiin.
Cekidot gaes... hehehe...