Ika Maya Susanti
Ika Maya Susanti Penulis

Lulusan Pendidikan Ekonomi. Pernah menjadi reporter, dosen, dan guru untuk tingkat PAUD, SD, dan SMA. Saat ini menekuni dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Menyiapkan Sahur dengan Gangguan Anak Pecinta Sound Horeg!

4 Maret 2025   05:03 Diperbarui: 5 Maret 2025   15:18 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyiapkan Sahur dengan Gangguan Anak Pecinta Sound Horeg!
sound-horeg-lewat-67c5d690ed641502d3679fc2.jpg

Saat sound horeg yang membangunkan sahur lewat di depan rumah. Sumber foto: dokumen pribadi

Menyiapkann sahur itu butuh ketenangan. Itulah saya rasakan sebagai ibu-ibu yang harus menyiapkan makan sahur dalam waktu hanya 1 jam. Dimulai dari jam 02.00, dan berharap jam 03.00, kami sekeluarga sudah bisa menyendokkan makanan ke mulut untuk sahur.

Kegiatan yang mirip peserta Master Chef karena harus memasak secepat mungkin dalam waktu hanya satu jam ini sebetulnya tak seberapa sulit. 

Tukang sayur mangkalnya pas di depan rumah. Jadi saat mendengar suara jam dari masjid besar mengumandangkan pukul 02.00, lalu motornya ibu penjual sayur datang dan suara meja besar untuk tempat menaruh dagangan diletakkan, saya harus bergegas ke depan mendului para pembeli lainnya. 

Jika tidak, alamat, saya akan terjebak pada perkara pelik, ibu-ibu yang belanja sambil bergosip dan bingung sendiri mau masak serta belanja apa.

Balik ke rumah, langsung masak dengan ala kadarnya. Yang penting ada nasi, lauk hewani, dan sayur. 

Tapi, hal-hal simpel ini langsung seketika buyar kalau ada dua hal, sound horeg yang membangunkan sahut lewat dan anak bungsu saya ketinggalan melihatnya, atau dia bangun duluan dan panik bolak-balik bertanya, kapan mobil pick up pembawa sound horeg lewat depan rumah.

Tentunya sulit bagi saya kalau harus bolak balik dapur dan ke teras depan untuk menenangkan si anak kecil umur 4 tahun yang hobi panik menunggu sound horeg lewat. Padahal sekalinya mobil itu lewat, dia cuma diam sambil melihat saja dari pintu depan rumah.

Karena gemas, akhirnya saya sarankan dia untuk dadah-dadah melambaikan tangan saat mobil pick up sound horeg lewat. Siapa tahu, oomnya jadi hapal dan bakal lewat pelan-pelan saat melintas di depan rumah.

Dan begitulah, kenikmatan melihat sound horeg yang cuma berlangsung tak sampai satu menit ini kerap membuat acara masak persiapan sahur saya jadi agak berantakan. 

Bukan karena suara sound horegnya yang kencang, tetapi ulah bocil alias bocah cilik pecinta sound horeg yang suka panik sendiri inilah membuat saya jadi masak seperti diajak waktu untuk balapan.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

06 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

MYSTERY TOPIC

War Takjil, Siapa Takut?
blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 4 
07 Mar 2025
Ramadan & Self-Growth
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 5
08 Mar 2025
Ngabuburit Berfaedah
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 6
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Cara Seru Nunggu Bedug di Ketemu Ramadan

Ketemu di Ramadan hadir kembali. Selain sebagai ajang buka puasa bersama Kompasianer, ada hal seru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Penasaran? Tunggu informasi selengkapnya!

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun