Di Balik Tirai Fajar: Menjejaki Kreativitas Setelah Sahur
Fajar masih jauh untuk menyingsing ketika aku menyelesaikan dua rutinitas yang membuat hati dan jasmani ini bersemayam dalam kedamaian: sahur dan Sholat Subuh.
Diam-diam, dalam senyap pagi Ramadhan, aku mulai ritual harian yang menjadi jembatan menuju dunia imajinasi---menulis novel. Aku bersiap dengan laptop, ponsel, buku-buku dan segala perangkat yang diperlukan untuk mengarungi lautan kata, kisah, dan karakter yang akan kutuangkan di halaman Wattpad, situs kesayangan para pencerita dan pemimpi.
Menata Kata, Mereka-reka Alur dan Menghidupkan Karakter
Setelah sujud terakhir dan menyelesaikan shalat Subuh di sajadah, aku tidak beranjak jauh. Meja kerjaku dengan tumpukan catatan dan sketsa cerita sudah menanti, mengajakku untuk memulai aktivitas cipta. Setiap kata yang kutulis adalah tiupan napas untuk karakter-karakter yang akan hidup di imajinasi pembaca. Menulis bab novel di keheningan pagi memungkinkanku untuk menyelami kedalaman emosi dan pikiran yang tak terjamah oleh keriuhan siang hari.
Proses kreatif tak hanya berhenti dari sebatas menarikan jemari di atas keyboard. Aku mengedit sambil meriset, mencari referensi yang membuat ceritaku semakin kaya dan terasa nyata. Internet menjadi sumber ilmu tak terbatas; aku menyelami artikel, forum diskusi, hingga arsip digital untuk menambah kedalaman pada setiap narasi yang kutulis.
Menghias Narasi dengan Visual Menawan
Bukan hanya kata, setiap kisah yang kuciptakan seringkali juga membutuhkan pendukung visual agar lebih hidup di benak pembaca. Maka, aku pun mulai memburu gambar-gambar inspiratif yang sinkron dengan arah ceritaku. Gambar-gambar ini tak hanya sebagai hiasan di setiap bab, tapi juga menjadi bagian dari storyboard yang membimbing pembaca melalui imajinasi mereka sendiri.
Berbagi Fantasi dengan Dunia