Iman Agung Silalahi
Iman Agung Silalahi Freelancer

Selalu merasakan sebuah kebahagiaan tersendiri saat mitra kerja atau sahabat berhasil menemukan inspirasi dan keyakinan diri untuk mencapai apa yang diimpikannya. Tertarik menjadi pembelajar hidup sehat holistik sejak Februari 2021 setelah resmi menyandang status penderita diabetes tipe 2.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bukber Virtual, Memang Bisa? Ya, Pasti Bisa Dong!

25 April 2021   09:13 Diperbarui: 25 April 2021   10:09 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukber Virtual, Memang Bisa? Ya, Pasti Bisa Dong!
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

Maka menurut saya pribadi, adalah sebuah pilihan yang sangat bijaksana, dan sangat mendukung usaha pemerintah untuk menurunkan angka kejadian Covid-19, jika kita sebagai anggota masyarakat melakukan acara Bukber secara virtual. Itu adalah salah satu bentuk kerja sama yang baik yang dapat kita tunjukkan sebagai masyarakat kepada pemerintah kita.

Tapi apakah Bukber virtual mungkin dilakukan? Mengapa tidak? Sama seperti belajar atau bekerja atau beribadah secara virtual, kamu juga bisa melakukan Bukber virtual. Yang penting, kamu pilih dan tentukan aplikasi mana yang akan kamu dan teman-temanmu gunakan untuk melakukan acara Bukber virtual. Ada aplikasi-aplikasi seperti Zoom, Skype, Whatsapp, dan sebagainya.

Tapi apakah Bukber virtual itu akan seindah dan seseru acara Bukber sebelum pandemi Covid 19 terjadi? Mengapa tidak? Pasti bisa dong!

Indahnya dan serunya acara Bukber itu tergantung kreatifitas kamu-kamu atau kita-kita juga yang mengadakan acara Bukber. Yang penting, peserta Bukber harus selalu standby atau siap sedia di depan layar laptop atau gawai elektroniknya. Jangan tutup kamera gawai agar semua peserta Bukber bisa melihat wajah ceria dan wajah bersyukur dari setiap peserta Bukber virtual.

Ada banyak ide kreatifitas yang bisa ditampilkan untuk menambah keindahan dan keseruan Bukber virtual. Mulai dari sejak awal pertemuan secara virtual sampai saat menikmati hidangan berbuka puasa.

1. Tebak-tebakan.

Sambil menunggu acara berbuka tiba, acara tebak-tebakan mungkin bisa menjadi salah satu acara yang dapat menambah keseruan Bukber virtual.

a. Tebak suara peserta. Di sini peserta yang baru datang tidak menampakkan wajahnya. Camera video dimatikan, hanya suara yang dapat diperdengarkan. Peserta yang sudah lebih dahulu hadir diminta untuk menebak siapa peserta yang baru datang itu. Masih kenal gak yaak?

b. Tebak takjil. Di sini masing-masing peserta memberikan profil singkat atau ciri-ciri dari takjil yang akan dia santap. Para peserta yang lain diminta untuk menebak apa takjil yang akan dia santap itu. Enak gak yaak?

c. Tebak menu berbuka puasa. Berbeda dari tebak takjil, di sini seorang peserta, sebut saja si A, yang menu makan untuk berbuka puasanya akan ditebak, hanya menjawab 'Ya' atau 'Tidak' atas setiap pertanyaan yang diajukan oleh peserta-peserta lain dalam usaha mereka untuk mendapatkan gambaran atau ciri-ciri menu makan berpuasa dari si A. Siapa peserta yang lebih dahulu berhasil menebak menu makan berbuka puasa si A, maka dialah yang menjadi pemenangnya.

2. Nuansa kebersamaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun