Saat ini mengabdi pada desa. Kopi satu-satunya hal yang selalu menarik perhatiannya...
Ramadan, Dana Desa, dan Tantangan Sampah Berkelanjutan

Dalam konteks desa, kegiatan keagamaan dan sosial yang didanai oleh dana desa bisa menjadi sarana membersihkan hati dan jiwa warga. Kegiatan ini juga dapat memperkuat kebersamaan serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya hidup bersih, baik secara fisik maupun spiritual, dalam kehidupan bermasyarakat.
Selain itu, Ramadan juga mengajarkan kita untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Dalam Islam, menjaga kebersihan adalah bagian dari iman. Hal ini sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan yang menekankan keseimbangan antara pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan demi kehidupan yang lebih berkualitas.
Dengan demikian, penggunaan dana desa untuk program penanganan sampah tidak hanya sejalan dengan nilai-nilai agama, tetapi juga dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. Desa yang bersih dan sehat akan lebih mudah mencapai kesejahteraan jangka panjang serta menciptakan lingkungan yang lebih layak bagi warganya.
Namun, tantangan terbesar dalam penanganan sampah di desa adalah perubahan perilaku masyarakat. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Suryanto dkk. (2022) dalam jurnal Environmental Management and Sustainable Development, perubahan perilaku adalah faktor kunci dalam keberhasilan program penanganan sampah di berbagai wilayah.
Tanpa perubahan perilaku, program sebaik apa pun akan sulit mencapai hasil yang optimal. Oleh karena itu, sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan harus menjadi bagian integral dari program penanganan sampah. Hal ini penting untuk membentuk kebiasaan hidup bersih sejak dini.
Dalam konteks ini, peran tokoh masyarakat dan tokoh agama sangat penting. Mereka bisa menjadi agen perubahan yang mendorong warga untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Misalnya, melalui ceramah agama, diskusi, atau kegiatan sosial lainnya yang mengajarkan pentingnya kebersihan dan kepedulian lingkungan.
Dengan demikian, penanganan sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah desa, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama seluruh warga. Setiap individu memiliki peran dalam menjaga kebersihan lingkungan, sehingga upaya yang dilakukan tidak hanya bersifat sementara, tetapi berkelanjutan.
Selain itu, kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak swasta juga penting memastikan keberhasilan program penanganan sampah. Misalnya, pemerintah desa bisa bekerja sama dengan perusahaan swasta mengembangkan program bank sampah atau daur ulang guna meningkatkan ekonomi sirkular.
Dalam jangka panjang, penanganan sampah di desa harus menjadi bagian dari sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi. Menurut Sudradjat (2019) dalam bukunya Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat, sistem pengelolaan sampah yang baik meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pembuangan yang berkelanjutan.
Dengan demikian, Ramadan tahun ini bisa menjadi momentum membersihkan sampah zahir dan batin. Melalui penggunaan dana desa yang tepat sasaran, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat serta membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya kebersihan lingkungan dan hati di tengah masyarakat.
Content Competition Selengkapnya
MYSTERY TOPIC
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025