Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Gaya Hidup Konsumtif Selama Lebaran, Jangan Lanjutkan

16 April 2024   06:21 Diperbarui: 16 April 2024   06:23 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup Konsumtif Selama Lebaran, Jangan Lanjutkan
Ilustrasi dok. newfemme.co

 

Libur lebaran sudah usai, meskipun sebagian pekerja mungkin ada yang mendapat cuti tambahan, di luar cuti bersama yang berakhir pada Senin 15 April 2024 yang lalu.

Nah, sekarang kondisi kembali normal. Yang bekerja sebagai karyawan kembali sibuk bekerja, begitu pula yang berdagang, yang belajar atau kuliah, dan sebagainya.

Saatnya untuk mengecek kondisi keuangan Anda. Apakah selama bulan puasa ditambah libur lebaran, Anda habis-habisan mengeluarkan uang, termasuk dengan memakai THR yang didapat dari tempat bekerja?

Misalnya Anda masih punya tabungan, bersyukurlah. Anda masih bisa menutupi kebutuhan sehari-hari, paling tidak hingga tanggal gajian berikutnya. Ada yang gajian tanggal 25, ada yang tanggal 1.

Kelompok yang masih aman-aman saja adalah mereka yang pengeluarannya dalam rangka berlebaran tidak sebesar penghasilan yang diterimanya.

Bisa pula penghasilan seseorang hanya tergolong standar. Tapi, dengan perencanaan yang matang, dana untuk keperluan lebaran telah disisihkannya sedikit demi sedikit sejak beberapa bulan sebelumnya.

Mereka yang perencanaannya matang tersebut berarti telah melek literasi keuangan. Mereka juga tidak gampang terjebak pola hidup konsumtif dan gaya hidupnya cenderung sederhana.

Namun, sekiranya ada yang habis-habisan menguras kantong, tentu terpaksa berutang. Mungkin ke koperasi karyawan jika ia seorang karyawan.

Atau, yang lebih gampang, meminjam via aplikasi pinjaman online (pinjol). Bisa juga belanja dengan pola paylater, yang berarti barang diterima dulu tapi bayarnya belakangan.

Konsekuensinya, gaji atau penghasilan di bulan depan sebagian harus digunakan untuk membayar utang yang dibuat gara-gara merayakan lebaran secara berlebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun