Apa Saja yang Dilakukan Selama Iktikaf di Masjid pada 10 Hari Terakhir Ramadan
Iktikaf pada 10 hari terakhir Ramadan adalah momen istimewa karena hanya datang sekali setahun. Iktikaf sendiri bisa dikerjakan di luar Ramadan, hanya saja ibadah sunah ini kian spesial karena dikerjakan secara kolektif dengan menginap di masjid.
Bagi yang belum pernah melaksanakan Iktikaf di masjid selama pekan akhir Ramadan, mungkin bertanya-tanya apa saja yang dilakukan. Apakah sekadar tidur, bercakap dan makan sahur?
1. Shalat Sunnah/Qiyamullail
Begitu memasuki masjid dan berniat Iktikaf, yang segera dilakukan oleh muktakif (orang yang beriktikaf) adalah shalat dua rakaat tahiyyatul masjid.
Serampung tahiyyatul masjid, ada yang lanjut shalat sunah lainnya seperti shalat taubat atau melanjutkan dengan berzikir.
Selain shalat mandiri atau munfarid, di sejumlah masjid juga diadakan shalat malam berjemaah yakni dua rakaat salam yang dikerjakan sebelum waktu sahur, sebagaiman terjadi di Masjid Namira Lamongan.
Shalat tahajud dimulai pukul 01.00 dan berakhir pukul 03.00 terdiri dari 8 rakaat shalat hajat dan 3 rakaat shalat witir.
2. Perbanyak zikir
Berzikir jadi pilihan berikutnya, sambil menghadap kiblat mereka terlihat asyik dan khusyuk mengucapkan aneka zikir, baik istigfar maupun doa yang kerap diajarkan nabi selama beriktikaf:
اللهمّ انّك عفوّ تحبّ العفو فاعف عنّي
Allaahumma innaka 'afuwwun tuhibhul 'afwa fa'fu annii.
3. Baca Quran
Selain shalat sunnah dan memperbanyak zikir kepada Allah, aktivitas lain yang dikerjakan muktakif selama beriktikaf di dalam masjid adalah membaca Al-Qur'an.
Kita tahu Ramadan dikenal dengan nama Syahrul Quran karena di bulan inilah Al-Quran diturunkan. Maka wajar jika kaum mukmin berlomba-lomba untuk membaca dan mengkhatamkan Quran, termasuk para muktakif di dalam masjid.
Bukan hanya membaca, bahkan beberapa jemaah terlihat tengah menghafalkan ayat-ayat Al-Quran sesuai keinginan dan kemampuan. Berburu pahala sekaligus ketenangu, baca Quran solusinya.
4. Mendengarkan pengajian
Selama beriktikaf di dalam masjid pada 10 hari terakhir Ramadan, sejumlah masjid sengaja mengadakan pengajian untuk meramaikan masjid.
Pengajian diadakan selepas tarawih yakni pukul 10 hingga 11 malam, kadang diselingi diskusi atau tanya jawab. Setelah itu, jemaah bebas beraktivitas kembali.
Mengisi Iktikaf dengan mendengarkan pengajian sungguh menguntungkan sebab selain pahala bermajelis taklim juga mendapat waktu produktif sehingga kita tak mengantuk.
5. Istirahat/tidur
Kalau sudah lelah, tak perlu dipaksa terus beribadah. Toh tidur pun bisa bernilai ibadah jika diniatkan sebagai jeda dari kepenatan dan persiapan qiyamullail atau shalat malam nantinya.
Selain mengembalikan energi, tidur juga menghindarkan kesalahan baca Quran yang dipaksa karena mata sudah mengantuk dan otak tak bisa lagi berkonsentrasi.
Itulah sekelumit gambaran aktivitas yang terjadi selama iktikaf pada 10 hari akhir Ramadan sebagai ikhtiar untuk mendapatkan keutamaan malam Lailatul Qadar.