Saat Anak-anak Memilih Bersepeda bersama Teman Sehabis Sahur daripada Main Gadget
Ayah langsung menuju ke masjid untuk berjamaah subuh. Sedang saya shalat subuh di rumah, dan biasanya lanjut membaca Al Qur'an.
Pagi ini, ayah pulang dari masjid langsung tilawah. Saya nanti saja sehabis Dhuha. Pagi ini rencananya mau ke pasar.
Di depan rumah ramai suara anak-anak, membuat saya penasaran dan membuka pintu pagar. Ternyata ada serombongan anak bersepeda.
Terdengar ramai berceloteh dan bercerita, mengingatkan saya saat seusia mereka juga berkeliling usai subuh. Tapi jalan kaki.
Tepat berbatasan dengan jalan raya mereka berhenti. Lama.
Karena penasaran, saya hampiri. Ternyata ada satu sepeda yang bermasalah dan dikerubuti.
"Sepedanya kenapa?" Tanya saya.
"Rantainya los!" Jawab salah satu anak
"Oh!" Saya diam saja, dan duduk di bangku yang biasanya merupakan bengkel motor tapi masih tutup.
Tadinya saya pikir, mereka bisa mengatasi sepeda yang bermasalah. Tapi sudah lama sepertinya mereka kesulitan. Sepedanya dijungkirkan. Karena penasaran, saya dekati.
"Coba saya bantu!" Kata saya sambil berusaha menarik rantai dan meletakkan pada tempatnya.
Ternyata rantainya lepas. Meleset dari tempatnya. Ditarik dan dibetulkan tidak bisa. Rodanya saya putar susah. Kalau dipaksa saya khawatir rantainya putus.