Kelana Swandani
Kelana Swandani Lainnya

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadan: Momentum Langka Untuk Memperbaiki Kesehatan Mental. Bagaimana Caranya?

13 Maret 2025   13:57 Diperbarui: 13 Maret 2025   13:57 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan: Momentum Langka Untuk Memperbaiki Kesehatan Mental. Bagaimana Caranya?
Kebersamaan sebuah keluarga mengkaji Al Qur'an untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT demi  menjaga kesehatan mental (ilustrasi dibuat dengan Meta AI

Manfaat apa yang pembaca dan kompasianer rasakan dengan berpuasa sampai pada hari ke-13 ini?

Badan terasa lebih sehat?

Emosi semakin terkontrol? Lebih sabar? Lebih bijak menyikapi hidup?

Lebih hemat karena mengadopsi tren YONO?

Bisa mengadakan efisiensi anggaran rumah tangga? Eh...

Membaca berita di regional kompas.com saya terhenyak. Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) nonaktif Ngada, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Fajar Widyadharma Lukman, terlibat dugaan pencabulan tiga anak di bawah umur di Kota Kupang. Rekaman video pencabulan dijual ke situs porno di Australia.

Astaghfirullah. Berita apa pula ini. Sungguh sang terduga perlu diperiksa kesehatan mental nya.

Kesehatan mental adalah bagian dari kesehatan yang sangat penting diperhatikan. Kenapa di saat bulan ramadan sedang berlangsung, justru ada berita yang sungguh memprihatinkan dan membuat kita istighfar.

Momentum ramadan seharusnya menjadi refleksi, memperbaiki diri dan meningkatkan kesehatan mental.

Bersyukur sekali kita semua yang bisa mengambil manfaat dari momentum puasa ramadan.

Bulan Ramadan hanya datang sekali dalam setahun. Sudah selayaknya kita menyambut dan mengisinya dengan hal-hal bermanfaat yang mengarah pada self Growth, termasuk meng up grade  kesehatan mental.

Bulan Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang menahan diri dari segala bentuk keburukan dan hal-hal yang membatalkan puasa.

Momen ini menjadi kesempatan emas untuk merefleksikan diri, memperbaiki hubungan dengan sesama, dan meningkatkan kualitas kesehatan mental.

Memperbanyak ibadah selama Ramadan untuk meningkatkan kesehatan mental (ilustrasi dibuat dengan Meta AI)
Memperbanyak ibadah selama Ramadan untuk meningkatkan kesehatan mental (ilustrasi dibuat dengan Meta AI)
Bagaimana pengaruh puasa pada Kesehatan Mental?

 Secara ilmiah, puasa terbukti memiliki dampak positif pada kesehatan mental. Saat berpuasa, tubuh mengalami proses detoksifikasi yang tidak hanya membersihkan racun fisik, tetapi juga racun mental. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

24 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

MYSTERY TOPIC

Gadai Peduli Solusi Keuangan Masyarakat

pegadaian  blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 22 
25 Mar 2025

Kasih Bocoran Outfit Lebaran

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 23
26 Mar 2025

MYSTERY CHALLENGE

Instagram Reels
Reportase Kondisi Pasar Jelang Lebaran

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 24
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun