Jandris_Sky
Jandris_Sky Mahasiswa

"Manusia Kerdil Yang Berusaha Mengapai Bintang"

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Tukar THR dengan Kado Berkelanjutan, Ide Hadiah Lebaran yang Ramah Lingkungan

20 Maret 2025   19:30 Diperbarui: 21 Maret 2025   04:48 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tukar THR dengan Kado Berkelanjutan, Ide Hadiah Lebaran yang Ramah Lingkungan
Ide hadiah lebaran yang ramah lingkungan. (sumber foto: Jandris_Sky)

Mengganti hadiah konvensional dengan kado ramah lingkungan dapat menjadi solusi bijak.

Lebaran adalah momen istimewa yang selalu ditunggu-tunggu, tidak hanya sebagai perayaan kemenangan setelah menjalani ibadah puasa, tetapi juga sebagai waktu untuk berbagi kebahagiaan. 

Salah satu tradisi yang melekat dalam perayaan Idul Fitri di Indonesia adalah pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dan hadiah kepada keluarga serta kerabat. 

Namun, di tengah meningkatnya kesadaran akan isu lingkungan, muncul pertanyaan: apakah ada cara lebih baik untuk berbagi tanpa meninggalkan jejak sampah dan konsumsi berlebihan?

Dengan mengganti THR dalam bentuk uang tunai atau hadiah sekali pakai dengan kado yang lebih berkelanjutan.

Mengadopsi konsep hadiah ramah lingkungan tidak hanya menunjukkan kasih sayang kepada penerima, tetapi juga kepada bumi yang kita tinggali. 

Dengan memberikan hadiah yang lebih ramah lingkungan, kita dapat mengurangi limbah, menghemat sumber daya, dan sekaligus menginspirasi orang lain untuk ikut serta dalam gaya hidup yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Mengapa Beralih ke Hadiah Berkelanjutan?

Di setiap perayaan besar, termasuk Lebaran, konsumsi masyarakat meningkat secara drastis. Mulai dari makanan, pakaian baru, hingga hadiah-hadiah dalam kemasan plastik sekali pakai. 

Sayangnya, sebagian besar barang ini akhirnya berakhir sebagai sampah. 

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sampah rumah tangga melonjak hingga 30% selama bulan Ramadan dan Lebaran. 

Salah satu penyumbang terbesar adalah plastik dari kemasan makanan, pakaian, dan barang-barang konsumsi lainnya.

Mengurangi dampak ini tidak berarti kita harus berhenti berbagi kebahagiaan. 

Sebaliknya, kita bisa memilih cara yang lebih bijak dengan memberikan hadiah yang tahan lama, dapat didaur ulang, atau memiliki manfaat jangka panjang bagi penerima. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

28 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

Suka Duka Menyiapkan Sajian Idul Fitri

blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 26 
29 Mar 2025

MYSTERY TOPIC

Mystery Topic 7

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 27
30 Mar 2025

Surat Cinta untuk Ramadan Tahun Depan

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 28
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun