📖 Penulis | Jurnalis | Content Writer | Hidup untuk ditulis, menulis untuk hidup, dan apa yang saya tulis itulah diri saya!
Sunnah Tidur Siang vs Insomnia di Bulan Ramadan, Mengapa Banyak Orang Justru Lebih Stres Saat Puasa?
"Dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat." -- (QS. An-Naba: 9)
Tidur bukan sekadar kebutuhan fisik, tetapi juga kunci bagi kesehatan mental.
Namun, di bulan Ramadan, pola tidur banyak orang justru berantakan, begadang hingga sahur, tidur tidak teratur, dan berujung pada kelelahan mental.
Padahal, Rasulullah SAW telah mencontohkan kebiasaan qailulah (tidur siang) sebagai cara menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran.
Ironisnya, banyak orang justru mengalami insomnia Ramadan, merasa gelisah di malam hari, dan terjebak dalam siklus overthinking yang menguras energi.
Apakah ini hanya dampak dari perubahan pola tidur, atau ada kaitannya dengan kesehatan mental yang terganggu?
Insomnia Ramadan dan Dampaknya pada Kesehatan Mental
Ramadan sering kali identik dengan begadang. Mulai dari pekerjaan yang tertunda hingga acara sahur bersama, banyak yang menganggap bahwa kurang tidur adalah bagian dari rutinitas puasa. Namun, dampaknya terhadap kesehatan mental tidak bisa diabaikan.
Studi menunjukkan bahwa sleep deprivation (kurang tidur) meningkatkan risiko kecemasan dan depresi.
Ketika tubuh kurang istirahat, kadar kortisol (hormon stres) meningkat, sementara produksi serotonin dan dopamin, zat kimia yang membantu menjaga suasana hati tetap stabil, menurun.
Content Competition Selengkapnya
MYSTERY TOPIC
Gadai Peduli Solusi Keuangan Masyarakat
Kasih Bocoran Outfit Lebaran
MYSTERY CHALLENGE
Instagram Reels
Reportase Kondisi Pasar Jelang Lebaran
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025