Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Guru

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Seri Belajar Agama Lagi di Bulan Ramadan (4)

14 Maret 2024   07:15 Diperbarui: 14 Maret 2024   08:43 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seri Belajar Agama Lagi di Bulan Ramadan (4)
Screenshot penyampaian materi Menghadirkan Allah dalam kehidupan oleh Arif Jumali Muis, PRV GK. Dokpri 

Menggapai kesempurnaan shalat, salah satu caranya adalah mensucikan diri dari hadats. Hadats merupakan keadaan seseorang yang tidak suci dan membuatnya terhalang untuk melaksanakan shalat atau thawaf.

Dalam sebuah hadits menyatakan bahwa Allah tidak akan menerima ibadah seseorang yang terkena hadats sampai orang itu bersuci. Ini menjadi dasar bagi umat Islam untuk menjaga kebersihan karena shalat harus dalam keadaan suci.

Hadats sendiri terdiri dari dua macam, hadats kecil dan hadats besar. Dalam keadaan hadats tersebut ada larangannya. Hadats kecil dilarang untuk mengerjakan shalat. Sementara hadats besar maka seseorang dilarang untuk shalat, puasa, thawaf, i'tikaf atau berdiam diri di masjid, menyentuh mushaf.

Manusia harus menjaga diri dari hadats. Namun dalam keadaan hadats pun manusia tetap bisa melakukan amalan ibadah lain seperti sedekah. Sedekah ini nilainya sangat dahsyat, apalagi jika dikerjakan di bulan Ramadan

Rasulullah SAW mencontohkan bahwa beliau sangat dermawan. Dikatakan bahwa kedermawanan beliau melebihi angin yang berhembus, HR Bukhari. Alasannya karena beliau tanpa banyak berpikir, selalu ringan tangan dan cepat dalam memberi atau bersedekah. Apa yang disedekahkan adalah sesuatu yang bermanfaat seperti gerak angin yang membawa manfaat karena angin tidak selalu berhembus terus menerus.

Adapun keutamaan sedekah antara lain adanya jaminan surga. Apalagi jika dipadukan dengan amalan lain seperti puasa dan shalat malam. Selain itu dengan bersedekah maka akan mendapatkan tambahan pahala dari puasa orang lain. Contohnya saat memberi hidangan berbuka puasa.

Keutamaan lainnya, bersedekah di bulan Ramadan akan lebih dimudahkan. Ada kecenderungan bahwa manusia pada saat berada di bulan selain bulan Ramadan sering terperdaya oleh godaan setan yang selalu mengajak manusia untuk meninggalkan kebaikan-kebaikan, termasuk sedekah.

Nilai sedekah di bulan Ramadan akan dilipatgandakan pahalanya antara sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat karena pastinya diiringi oleh amalan lainnya seperti puasa, shalat, tarawih.

Melakukan sedekah dan amalan kebaikan lainnya tidak selalu berjalan lancar. Ada saja godaannya. Namun dalam segala urusan maka manusia hendaknya selalu memohon pertolongan Allah SWT dengan banyak bersabar dan mendirikan shalat. Meskipun shalat yang khusyuk sulit, tapi tidak ada hal yang tidak mungkin. Apalagi bagi orang-orang yang yakin akan menemui Allah dan kembali kepada-Nya dalam keadaan baik.

Melihat keutamaan sedekah, maka kita ingat bahwa dalam hadits riwayat Abu Dawud Ahmad dan Al Bukhari, bahwa hendaklah kita tidak berlebihan dalam makan, minum, berpakaian. Bertindak sedekah-pun tidak berlebihan dan tidak tinggi hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun