Saya seorang pendidik di daerah Depok Jawa Barat. Saya hobi menulis. Sejak pandemi Covid-19 saya mulai aktif menulis dengan mengikuti event menulis buku Antologi dan media sosial.
Ramadhan dan Kesehatan Mental
Ramadhan adalah bulan yang mewajibkan seluruh umat Islam menunaikan ibadah puasa selama satu bulan. Bulan yang penuh dengan keberkahan dan ampunan dari Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT pada surat Al Baqarah ayat 183 "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Dari ayat diatas jelas disebutkan bahwasanya orang-orang yang beriman baik laki-laki maupun perempuan agar menjalankan ibadah puasa. Tujuan diwajibkannya orang yang beriman untuk berpuasa adalah agar menjadi pribadi yang bertakwa. Takwa adalah kesadaran dan ketaatan kepada Allah yang mendorong seseorang untuk menghindari segala perbuatan dosa dan selalu berupaya untuk melakukan perbuatan sesuai syariat.
Bulan Ramadhan bulan diturunkannya Al-Quran. Bulan yang didalamnya terdapat malam Lailatul Qadar yaitu malam yang pahalanya lebih baik dari 1000 bulan. Sebagaimana yang tercantum dalam surat Al Qadr. Maka hidupkanlah malam tersebut dengan banyak menyebut asma Allah, beribadah, dzikir, berdoa, bersholawat, dan ibadah lainnya. Begitu istimewanya bulan Ramadhan sehingga perbuatan baik yang kita kerjakan pada bulan tersebut dilipatgandakan oleh Allah SWT.
Pelaksanaan puasa Ramadhan dimulai dari Imsak atau azan Subuh sampai Magrib. Pelaksanaan puasa Ramadhan dimulai dari imsak atau azan subuh sampai magrib. Puasa Ramadhan tidak hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan dari perbuatan-perbuatan yang membatalkan puasa. Rasulullah SAw pernah bersabda "Berapa banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan apa-apa kecuali rasa lapar (HR. Ibnu Majah)." Hadis ini menunjukkan bahwa jika seseorang tidak menjaga diri dari perbuatan buruk saat berpuasa, puasanya hanya akan menjadi sekedar menahan lapar dan haus tanpa memperoleh pahala.
Dari hadis diatas mengajarkan kita agar bisa menjaga kesehatan mental selama bulan Ramadhan. Kendalikan sifat-sifat tidak baik yang ada pada diri kita. Perbanyak ibadah dan aktifitas fisik yang bermanfaat.
Kesehatan mental atau "mental health," merujuk pada kondisi kesejahteraan emosi, psikologis, dan sosial seseorang yang memengaruhi bagaimana kita berpikir, merasakan, dan bertindak. Kesehatan mental mencakup aspek emosi, psikis, dan sosial. Kesehatan mental yang baik memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari, menghargai orang lain, dan menjalin hubungan positif dengan orang lain.
Bagaimana menjaga kesehatan mental?
Memilliki pola hidup sehat, mengelola stres, cukup beristirahat, dan tetap menjalin hubungan dengan orang lain.
Puasa Ramadhan bukan hanya merupakan ujian fisik, tetapi juga dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Selama bulan suci ini, banyak orang mengalami tantangan seperti perubahan pola makan, perubahan jadwal tidur, dan peningkatan kegiatan ibadah, sehingga kita sangat perlu menjaga kesehatan mental agar tetap tenang dan fokus selama bulan Ramadhan.
Pada bulan Ramadhan semua orang tetap beraktifitas seperti biasa. Guru tetap mengajar, kerja kantoran tetap masuk, pedagang tetap berjualan, petugas fasilitas umum juga tetap beroperasi. Sudah semestinya kesehatan mental harus di jaga agar kegiatan berjalan lancar.
Content Competition Selengkapnya
MYSTERY TOPIC
Gadai Peduli Solusi Keuangan Masyarakat
Kasih Bocoran Outfit Lebaran
MYSTERY CHALLENGE
Instagram Reels
Reportase Kondisi Pasar Jelang Lebaran
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025