Karunia Sylviany Sambas
Karunia Sylviany Sambas Bidan

Seorang tenaga kesehatan yang suka menulis dan belajar hal-hal baru. Rekam jejak di www.karuniasambas.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Jawaban Lucu Pertanyaan Lebaran, Bijak Memberi Pertanyaan

5 April 2024   23:37 Diperbarui: 6 April 2024   00:02 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jawaban Lucu Pertanyaan Lebaran, Bijak Memberi Pertanyaan
Photo by Afif Ramdhasuma on Unsplash

Lebaran sebentar lagi, beragam pertanyaan itu akan kembali. Sebenarnya momen lebaran itu untuk menghangatkan kembali silaturahmi setelah beberapa lama tak ketemu atau sebaliknya? Justru memanaskan suasana, membuat malas berjumpa, hingga akhirnya tak ada kehangatan yang diharapkan.

Momen lebaran itu nggak mungkin mau terlewatkan hanya untuk hal-hal nggak penting, kan? Jadi, ya, jangan selalu berada pada posisi sekadar ingin tahu, eh tahu-tahu malah bikin silaturahmi beku dan sulit mencair lagi.

Karena dalam beberapa artikel, saya pernah mengetahui bahwa pertanyaan kapan diharapkan sebagai pembuka jalan sebuah percakapan. Apakah demikian? Duh, sepertinya banyak hal lain, deh. Mungkin boleh juga kapan yang menyasar objek, misal, kapan ya kita bisa kayak orang-orang itu? Pertanyaan ini kita lontarkan saat melihat sekelompok orang. Nah, kita jadi sibuk membicarakan orang itu sebelum beralih pada percakapan lainnya, kan?

Nggak banget mau nyambung silaturahmi malah memberikan kesan yang kena mental banget bagi sang objek percakapan.

Jawaban Lucu Pertanyaan Lebaran, Malah Jadi Bumerang

Terus, jawaban lucu pertanyaan lebaran apa yang pernah saya berikan atau dapatkan, ya? Untuk menjawab hal ini saya mesti membuka kembali kenangan, memutar kembali kaset kenangan, dan memikirkan apakah mungkin akan terulang?

Pertanyaan kapan nikah sepertinya sudah menjadi rahasia umum. Jadi tidak perlu merasa kita unik-unik banget saat mendapat pertanyaan ini. Banyak lajang lainnya yang mendapat pertanyaan serupa, kok. Tak semua juga kena mental karena masing-masing punya jawaban.

Saya pernah mengetahui ada teman yang menjawab pertanyaan kapan nikah dengan cara seperti ini.

"Jodoh itu rahasia Allah swt. Sama seperti ajal. Kalau kamu wafatnya, kapan?"

Kalau yang nanya masih teman sebaya kayaknya ini nggak masalah, ya. Beda cerita kalau yang nanya orang tua.

"Insyaallah disegerakan, Tan. ada calonnya, nggak, nih?"

Pertanyaan ini terkesan menantang, ya.

Si Tante nggak kalah jawaban. "Kalau sama anak Tante gimana?"

Eh, pas cek ricek anak si Tante jauh banget usianya di bawah teman saya. Sebagai wanita salah satu impiannya adalah punya imam minimal usia sebaya.

Hahaha, senjata makan tuan nggak, sih? Galau, deh, jawab pertanyaan ini.

"Maaf, Tan, saya nyari imam bukan adik."

Perihal jawaban lucu pertanyaan lebaran memang rupa-rupa, ya. Bagi yang bertanya, hendaklah peka pada pertanyaan yang diberikan. Meski sekadar ingin tahu janganlah sampai melukai hati sehingga membuat momen Idulfitri menjadi tak hangat lagi. Selamat lebaran, ya! (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun