KOMENTAR
RAMADAN Pilihan

Perang Takjil: Semarak Toleransi dan Kedermawanan di Bulan Ramadan 1445 H

19 Maret 2024   07:36 Diperbarui: 19 Maret 2024   07:48 1617 2

Ramadhan 2024 tidak hanya ditandai oleh pelaksanaan ibadah puasa, tetapi juga oleh fenomena menarik yang dikenal sebagai "perang takjil." Ungkapan "Bagimu Agamamu,  Takjilmu juga Takjilku" ramai ditemukan di berbagai platform media sosial, menggambarkan antusiasme umat non-Muslim dalam berpartisipasi dalam kegiatan berburu takjil bersama umat Muslim. Respons positif terhadap konten perang takjil menunjukkan sebuah bentuk toleransi yang diapresiasi oleh banyak warganet. Perang takjil adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan interaksi antara umat Muslim dan non-Muslim selama bulan Ramadhan, di mana umat non-Muslim ikut berpartisipasi dalam memberikan atau membeli takjil kepada umat Muslim yang sedang berpuasa. Takjil sendiri merupakan makanan atau minuman ringan yang biasanya dikonsumsi untuk berbuka puasa. Melalui perang takjil, tercipta sebuah atmosfer saling pengertian dan kebersamaan antara berbagai kelompok agama dalam masyarakat.

KEMBALI KE ARTIKEL


Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Laporkan Konten
Laporkan Akun