Bahasa Arab Punya 12 Juta Kosakata, Inggris Cuma 600 Ribu! Kok Bisa ?
Belakangan ini, muncul pembahasan seru mengenai jumlah kosakata dalam bahasa Arab dan bahasa Inggris. Ternyata, bahasa Arab disebut-sebut memiliki sekitar 12 juta kosakata, sedangkan bahasa Inggris hanya memiliki sekitar 600 ribu kosakata.
Hal ini cukup mengejutkan, mengingat bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan secara luas di berbagai negara. Jadi, apa sih penyebab perbedaan jumlah kosakata yang begitu besar ini?
Topik ini juga sempat dibahas dalam sebuah podcast populer, Login sesi 3 2025, yang membahas tentang kekayaan bahasa Arab dan keistimewaannya. Salah satu poin menarik yang diangkat adalah bagaimana struktur bahasa Arab membuatnya memiliki begitu banyak kosakata.
Mengapa Kosakata Bahasa Arab Begitu Banyak?
Bahasa Arab memang dikenal sebagai bahasa dengan struktur morfologi yang sangat kaya. Beberapa alasan yang membuat kosakatanya begitu banyak antara lain:
1. Akar Kata (Root Words)
Bahasa Arab menggunakan sistem akar kata yang unik. Satu akar kata dapat menghasilkan banyak kata turunan dengan berbagai bentuk dan makna. Contohnya, dari akar kata k-t-b bisa muncul kata seperti kitab (buku), kataba (menulis), maktabah (perpustakaan), dan maktub (tertulis).
Sistem ini membuat bahasa Arab memiliki variasi kata yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan bahasa lain, termasuk Inggris.
2. Variasi Dialek dan Ragam Bahasa
Bahasa Arab tidak hanya memiliki satu bentuk baku, tetapi juga berbagai dialek regional serta variasi seperti Bahasa Arab Klasik dan Bahasa Arab Standar Modern (MSA). Setiap dialek memiliki kosakata unik yang memperkaya jumlah kata secara keseluruhan.
3. Kekayaan Bahasa Sastra
Bahasa Arab kaya akan karya sastra, puisi, dan ungkapan religius yang telah berkembang selama berabad-abad. Karena itu, bahasa ini memiliki banyak sinonim dan istilah khusus yang menggambarkan konsep yang sama dengan cara berbeda.
4. Pengaruh Agama dan Budaya
Bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur'an, yang dianggap suci oleh umat Muslim di seluruh dunia. Statusnya sebagai bahasa agama membuat kosakata religiusnya tetap terjaga hingga kini. Hal ini memperkaya jumlah kata yang terus dipelihara dan digunakan.
Mengapa Kosakata Bahasa Inggris Lebih Sedikit?
Meskipun bahasa Inggris sangat luas penggunaannya, jumlah kosakatanya masih lebih sedikit dibandingkan bahasa Arab. Beberapa alasan utamanya adalah:
1. Struktur Sederhana
Bahasa Inggris tidak memiliki sistem akar kata yang rumit seperti bahasa Arab. Kata kerja, kata benda, dan kata sifat cenderung lebih sederhana dalam pembentukannya.
2. Efisiensi Penggunaan Kata
Bahasa Inggris cenderung menggunakan satu kata untuk banyak makna tergantung konteks. Misalnya, kata "run" bisa berarti berlari, menjalankan, mengelola, dan sebagainya.
3. Standarisasi Bahasa
Sejak masa kolonial, bahasa Inggris mengalami standarisasi dan penyederhanaan, sehingga kosakatanya tidak berkembang sepesat bahasa Arab yang kaya akan ragam kata.
4. Ragam Dialek yang Terbatas
Walaupun ada berbagai aksen dan dialek dalam bahasa Inggris, variasinya tidak sebanyak bahasa Arab. Selain itu, perbedaan dialek dalam bahasa Inggris tidak selalu dihitung sebagai kosakata baru.
Apa Pengaruhnya pada Penggunaan Bahasa?
Walaupun ada perbedaan jumlah kosakata, kedua bahasa ini tetap efisien dan efektif digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun akademis. Bahasa Arab dengan kekayaannya sering kali lebih tepat dalam menggambarkan nuansa emosional atau filosofis, sedangkan bahasa Inggris lebih sederhana dan langsung.
Dalam pembahasan podcast tersebut, disebutkan bahwa bahasa Arab dipandang lebih kaya dalam hal ekspresi mendalam, sedangkan bahasa Inggris unggul dalam hal praktis dan efisiensi.
Kesimpulan
Perbedaan jumlah kosakata antara bahasa Arab dan bahasa Inggris lebih banyak disebabkan oleh struktur linguistik, sejarah, dan perkembangan sosial budaya dari masing-masing bahasa. Kekayaan kosakata bukan hanya soal angka, tapi juga bagaimana bahasa tersebut berkembang dan digunakan dalam masyarakat.
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025