KOMENTAR
RAMADAN

Ramadan Hari Pertama

14 Maret 2024   15:56 Diperbarui: 14 Maret 2024   15:58 492 0

Hujan mengiringi malam menjelang sahur. Rintiknya terbawa angin, hingga menjadi deras. Hawanya sejuk.  Dipengeras suara bacaan murottal Al-Quran bersahutan. Inilah Ramadan.

Kopi yang telah terseduh mengiringi pula peminumnya yang sedang dalam percakapan  teks kitabullah. Menjernihkan pikiran, menuai harapan pasti. Dituliskan beberapa kata-kata dari ide yang muncul setelah satu ayat demi ayat dibacanya.

Ada sembilan belas catatan ide yang tertulis, yang kesebelas adalah ilmu Allah itu luas, maka bergurulah kepada-Nya. Mengingat peristiwa ketika Allah sebagai Sang Guru yang mengajarkan Adam semua nama-nama benda, lalu diuji, dan dipresentasikan kepada Malaikat.

Malam masih gelap dan bunyi hujan mereda. Ramadan ini adalah bulan kelahiran, ia diperjumpakan kembali dari tiada kepada ada. Bulan penjeda; antara jarak, dekap dan makna.

Terang lampu menyala cahaya dalam perbincangan episode zaman. Lembar demi lembar terbaca. Ia lihat catatan kesepuluh: kesempurnaan orang berakal itu adalah ketika dia beriman.

ASA/14/3/2024

KEMBALI KE ARTIKEL


Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Cara Seru Nunggu Bedug di Ketemu Ramadan

Ketemu di Ramadan hadir kembali. Selain sebagai ajang buka puasa bersama Kompasianer, ada hal seru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Penasaran? Tunggu informasi selengkapnya!

Laporkan Konten
Laporkan Akun