KOMENTAR
RAMADAN

Ramadan Hari Kedua

14 Maret 2024   18:14 Diperbarui: 14 Maret 2024   18:16 156 0

Ada bunyi sunyi yang tersembunyi, ia adalah bahasa rasa tak berhuruf, sedang tiada yang tersembunyi dari Sang Pemilik Pengetahuan; Allah Robbul 'alamin.

Ramadan kedua menjelang sahur. Menyusuri kebun sepetak, masih di bawah gelap, jejer kebun Rosella, Kemangi dan Cabai hidup berdampingan. Tiga dari jenis tanaman itu tumbuh bersama, di atas tanah yang sudah dikomparasikan dari pupuk dedaunan dan kandang. Dua dari tanaman Rosella sudah bersiap berbunga, satu dari tanaman Kemangi tumbuh tinggi dan berdaun lebat, sedang tanaman Cabai daunnya habis dimakan ternak ayam.

Masih di tempat yang sama, rerumputan ingin hidup juga, berdampingan berkelakar. Namun bukan itu yang diniatkan tumbuh. Manusia ditugaskan hidup di dunia adalah sebagai Khilafatul Fil Ard; pemimpin baru dan pengganti. Dahulu kala, Adam adalah prototipe mahluk baru yang diciptakan oleh Allah.

Dalam kisah penciptaan Adam ada beberapa peristiwa penting bagi umat manusia sebagai anak keturunannya, termasuk kita yamg sedang membaca tulisan ini,  yang kiranya perlu diulas kembali sebagai refleksi sejarah.

Sebagai prototipe mahluk baru, Adam yang diciptakan dari tanah memiliki keistimewaan dari mahluk yang sebelumnya telah diciptakan Allah, seperti Malikat, Iblis dan yang lainnya. Adam diajarkan langsung oleh Allah perihal semua nama-nama benda, Malaikat menginterupsi, dalam pandangan praduga dan pengetahuannya, menyatakan Adam adalah sosok yang akan menumpahkan darah.

Bersambung...
ASA/13/14/2024

KEMBALI KE ARTIKEL


Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Laporkan Konten
Laporkan Akun