KOMENTAR
RAMADAN Pilihan

Tadarus Al Quran Tradisi "Orang Bengkulu," Momen Nangguk Pahala dan Wahana Jalin Silaturahmi

20 Maret 2024   13:28 Diperbarui: 20 Maret 2024   13:38 855 46

Tadarus Al-quran Tradisi "Orang Bengkulu," Momen Nangguk Pahala dan Wahana Jalin Silaturahmi


Bismillah,

Bulan ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan. Amalan wajib ganjaran pahalanya akan dilipatgandakan, sedangkan amalan sunnah ganjaran pahalanya sama dengan amalan wajib.

Mengetahui keistimewaan amalan di bulan ramadhan sedemikian rupa, tak heran umat muslim "berlomba-lomba" untuk dapat menggapainya.

Oleh karena itu sejak dari  bulan sya'ban  kaum muslim melakukan persiapan dengan menggelar berbagai aktivitas yang bernilai ibadah guna melatih diri, agar ketika bulan ramadhan tiba maka kondisi rohani dan jasmani sudah siap.

Momen ramadhan nampaknya memang tidak mau dilewati begitu saja, sehingga setiap perputaran waktu harus diisi dengan amalan apapun yang bernilai ibadah.

Boleh jadi ada yang beranggapan bahwa ramadhan tahun ini adalah ramadhan yang terakhir baginya, karena tidak tertutup kemungkinan ramadhan tahun depan sudah tidak ada lagi di dunia yang fana ini.

Dari sekian banyak ragam amalan ibadah yang dilakukan, salah satu diantaranya dan merupakan  kegiatan tradisi di bulan ramadhan yaitu  "tadarus al-quran."

Lalu, apa dan bagaimana amalan yang dinamai tadarus al-quran itu?

Tadarus Al-quran ialah amalan atau kegiatan  membaca mushaf Al-quran  bersama-sama dalam satu kelompok secara bergiliran. Tatkala salah seorang sedang membaca, maka yang lain nyimak mendengarkan.

Ketika menyimak, bukan hanya sebatas mendengar alunan merdu suara orang yang sedang membaca, melainkan juga harus bisa mengoreksi dan membenarkan bila dalam bacaannya ada yang salah, baik tajwid maupun maddnya.

Jika orang yang membaca sudah selesai, sesuai dengan batas yang telah disepakati, maka giliran orang yang berikutnya sesuai dengan putaran dan seterusnya sampai dengan semua peserta yang berada di lingkaran itu kebagian semua membaca.

Kendati semua peserta di lingkaran tersebut sudah mendapatkan giliran membaca, bukan berarti tadarus selesai, namun bisa dilanjutkan lagi oleh orang yang mendapat giliran pertama tadi atau tadarus berakhir sampai disitu saja dulu dan akan dilanjutkan waktu berikutnya, sesuai dengan kesepakatan.

Sementara pola yang diterapkan dalam tadarus ini,  antara kelompok laki-laki dan perempuan terpisah. Kelompok kaum bapak dipisahkan dengan kelompok ibu-ibu dan remaja putri.

Majulah kita semua. #

KEMBALI KE ARTIKEL


Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Laporkan Konten
Laporkan Akun