KOMENTAR
RAMADAN Pilihan

Khatib Idul Fitri Masjid Babul Maghfirah, Tgk Syarkawi Lc: Jangan Buat Dosa Baru

23 April 2023   07:09 Diperbarui: 23 April 2023   07:14 570 2

ACEH BESAR - Pelaksanaan shalat Idul Fitri 1444 H di Masjid Babul Maghfirah Gampong Tanjung Selamat berlangsung tertib dan lancar dengan khatib Tgk Syarkawi, Lc, Sabtu, (22/04/2023).


Shalat idul Fitri tahun ini dipusatkan di halaman masjid dan lantai II masjid diikuti oleh ratusan warga Gampong Tanjung Selamat baik laki-laki maupun perempuan.


Tgk Syarkawi dalam khutbah nya mengingatkan jamaah yang hadir agar senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah setelah sebulan penuh berpuasa.


Selain itu ia juga mengajak kaum muslimin yang hadir agar terus membina hablum minannas, menjaga hubungan baik dengan sesama dan keluarga, serta menjaga hablum minallah dengan memperbanyak ibadah.


Menurutnya, ketika usai ibadah ramadhan dilakukan, manusia akan mendapatkan ampunan Allah SWT dan bersih dari dosa.


Oleh karena itu, setelah kita mendapatkan rahmat pada sepuluh pertama, pengampunan pada sepuluh kedua, dan pembebasan dari api neraka pada bagian sepuluh yang terakhir. Maka jangan lagi membuat dosa baru saat merayakan hari raya.


"Hari raya sangat besar godaan untuk berbuat dosa, maka jangan sampai kita berbuat dosa baru lagi," ujarnya.


Syarkawi menambahkan, sejatinya di dalam bulan ramadhan kita telah melakukan berbagai amal kebajikan dan bertaubat sebagaimana taubatnya nasuha.


Nasuha, lanjut Tgk Syarkawi, semasa hidupnya di zaman Nabi Daud As, ia adalah seorang yang kafir dan menguasai semua tanah (lahan). Ketika itu turun perintah dari Allah SWT kepada Nabi Daud membangun sebuah masjid.


Namun Nabi Daud kesulitan mendapatkan lahan untuk mendirikan nya sampai menemui nasuha beberapa kali tetapi permintaan Daud selalu ditolak dengan keras. Hingga kemudian nasuha menjadi orang yang beriman dan mewakafkan tanah tersebut untuk dibangunkan masjid.


"Begitulah taubat nasuha yang dinukilkan dalam Alquran. Karena taubatnya itu dia pun dimasukkan oleh Allah SWT ke dalam syurga," ungkap Syarkawi.


Dalam konteks hari raya, kita pun sejatinya dapat meneladani kebiasaan Nabi Ibrahim As di masa hidupnya.


Nabi Ibrahim adalah seorang yang lebih mengutamakan perkara yang dilakukannya terdapat ridha Allah SWT di dalam perkara tersebut. Jika ia dihadapkan pada pilihan-pilihan, maka Ibrahim lebih mengutamakan pekerjaan yang di dalamnya terdapat keridhaan Allah SWT.


Bahkan Ibrahim juga orang yang sangat senang memberi makanan kepada setiap orang yang bertamu ke rumahnya. Tidak pernah ia menikmati makanan sendirian kecuali ada tamu yang diberi nya makanan.


"Begitu pun, Nabi Ibrahim tidak pernah risau dengan kehidupan nya apalagi memikirkan masa seperti pada umumnya manusia yang hidup di era modern sekarang. Ibrahim menyerahkan semuanya kepada kehendak Allah. Bahwa rezeki dan ajal adalah Allah SWT yang mengaturnya," tutur Syarkawi lagi.


"Sebab itu mari kita menjaga silaturahmi kita kedua orang tua di hari yang baik ini terutama dengan ibu. Ibu adalah sosok yang selalu berkorban untuk diri kita bahkan nyawa nya sekalipun," tutupnya

KEMBALI KE ARTIKEL


Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Laporkan Konten
Laporkan Akun