KOMENTAR
RAMADAN
Pilihan
Langsing dan Sehat Saat Berpuasa dengan Jeruk Nipis
23 April 2021 11:31
Diperbarui: 23 April 2021 11:45
1323
16
Bulan puasa tentu menjadi bulan penuh berkah. Selain untuk menunaikan ibadah dalam agama, bulan puasa adalah momen yang dinantikan bagi sebagian orang yang memiliki kelebihan berat badan, untuk sekaligus melakukan program pengurangan berat badan menuju ke berat badan ideal.
Tetapi mengapa kita harus mengurangi kelebihan berat badan kita? Menurut Dr. John F. Knight, hubungan di antara badan yang terlalu gemuk dengan penyakit sudah jelas ada. Pertambahan berat badan biasanya ditimbulkan oleh karbohidrat dan lemak yang terlalu banyak.
Lebih banyak orang yang timbangan badannya terlalu berat menderita penyakit jantung koroner. Tekanan darahnya biasanya tinggi, dan mudah mendapat diabetes. Singkatnya, orang-orang yang timbangan badannya lebih berat memperbesar faktor risiko untuk menderita penyakit jantung dan serangan jantung pada usia dini.
Biasanya orang-orang yang timbangan badannya terlalu berat mempunyai kadar lemak darah yang mencolok, baik kolesterol maupun triglyceridenya, bila dibandingkan dengan orang-orang yang normal berat badannya. Dengan menurunkan berat badan maka tekanan darah akan turun, dan kadar kolesterol akan turun secara mencolok.
Namun apakah berpuasa benar-benar bisa membuat tubuh langsing tanpa keluhan kesehatan? Dan setelah bulan puasa berakhir, apakah tubuh akan tetap langsing dan tidak kembali ke berat badan semula, bahkan lebih? Menghayati hakikat berpuasa mungkin adalah jawaban yang tepat untuk menjadi langsing dan sehat saat berpuasa, bahkan setelahnya.
Menghayati Hakikat Berpuasa
Sejatinya, selain sebagai ibadah dalam agama, berpuasa juga merupakan proses detoksifikasi bagi tubuh manusia, yang artinya ketika berpuasa, tubuh manusia sebenarnya sedang berproses mengeluarkan zat-zat yang memiliki sifat toksin atau racun.
Tubuh manusia sebenarnya memang memerlukan berpuasa secara berkala, bukan hanya pada waktu menunaikan ibadah dalam agama saja, karena berpuasa sesungguhnya memiliki banyak manfaat. Berpuasa bukan hanya sebatas pembersihan raga, namun juga meliputi pembersihan bagi jiwa dan pikiran, sekaligus momen untuk meningkatkan energi positif.
Dan untuk menghayati hakikat berpuasa, kita mungkin perlu memiliki kesadaran dalam berpikir bahwa seperti halnya mandi untuk membersihkan tubuh, juga membersihkan rumah agar lingkungan sehat, bagian dalam tubuh manusia pun sebenarnya juga perlu dibersihkan secara berkala.
Secara alamiah sebenarnya tubuh manusia memang telah melakukan detoksifikasi secara teratur dengan buang air besar ataupun buang air kecil setiap hari, namun ini tidak akan maksimal jika jumlah toksin yang terbentuk di dalam tubuh lebih banyak daripada yang dapat dikeluarkan secara alamiah.
Berpuasa adalah salah satu cara menyempurnakan proses detoksifikasi secara keseluruhan, baik lahir maupun batin. Karena pikiran, emosi dan stres juga berpotensi meningkatkan jumlah toksin dalam tubuh, maka selama berpuasa kita perlu memerhatikan aktivitas yang kita lakukan dan menentukan pola makan yang tepat bagi kita agar tubuh tetap bugar.
Ketika kita sedang berpuasa, tubuh memang menjadi agak lemas. Melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki atau peregangan tubuh akan lebih baik agar sirkulasi peredaran darah tetap berjalan lancar.
Kita pun juga bisa melakukan kegiatan positif sesuai hobi, seperti merawat tubuh, membaca majalah atau koran, menulis, melukis, memasak, berkebun, atau kegiatan lain apa saja yang disukai, yang tidak menguras banyak energi.
Atau kalau memungkinkan bisa juga menyempatkan untuk rileks merebahkan diri di ranjang, tidur dengan penuh kesadaran seperti yoga, sesekali mendengarkan suara yang terjauh, kemudian beralih mendengarkan suara yang terdekat, hingga pada akhirnya dapat dengan jernih mendengar suara hati nurani yang terdalam. Ini tentu akan sangat bermanfaat dalam mempertajam batin dan membangkitkan energi positif.
Agar Tubuh Tidak Lemas Setelah Berbuka Puasa
Saya pernah mengalami tubuh lemas setelah berbuka puasa. Setelah melakukan percobaan beberapa kali, akhirnya saya menemukan tahapan cara makan yang tepat saat berbuka.
Segeralah minum air putih hangat dengan perasan air jeruk nipis untuk memulai berbuka puasa. Sangat dianjurkan untuk tidak makan secara berlebihan, duduk dengan tenang dan setelah makan pun tidak terburu-buru beranjak dari meja makan.
Sebaiknya juga tidak menyantap makanan yang terlalu dingin ataupun terlalu panas, karena temperatur yang suhu yang terlalu berbeda dengan suhu tubuh normal akan menurunkan fungsi enzim pencernaan.
Bagi yang memiliki masalah radang lambung, sebaiknya memang menghindari makanan yang terlalu asam dan pedas, serta tidak minum banyak air putih saat sedang makan.
Setelah beberapa jam kemudian, tahapan berikutnya adalah makan buah atau minum jus buah tanpa tambahan gula, karena buah adalah jenis makanan yang lebih mudah dicerna dan nutrisinya dapat terserap tubuh dengan lebih cepat.
Selain untuk memperlancar proses detoksifikasi, jus buah dapat mempercepat proses perbaikan sel-sel yang rusak. Ini berlaku juga untuk jus sayuran. Baik jus buah ataupun jus sayuran memang sangat baik diminum saat berpuasa agar kulit tetap sehat dan tidak kusam, karena kulit tetap akan mendapatkan nutrisi saat terjadi penurunan berat badan, dampak dari berpuasa.
Sama seperti cara makan saat berbuka, meminum jus buah atau memakan buah segar juga perlu dinikmati secara pelan-pelan dengan penuh rasa syukur sampai perut merasa cukup kenyang, agar lambung dapat bekerja dengan leluasa.