KOMENTAR
TRADISI Pilihan

Lebaran dan Kesibukan Pemantau Hilal

2 Mei 2022   00:19 Diperbarui: 2 Mei 2022   00:59 813 2


Bagaimana menentukan 1 Syawal yang menandai berakhirnya bulan Ramadhan menuju Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah? Itulah kerja para pemantau dan "pemburu" hilal untuk mengetahui posisi bulan.

Sejak sore di hari terakhir puasa Ramadhan, Minggu 1 Mei 2022, terlihat sudah ramai di media sosial, juga berbagai liputan stasiun televisi melaporkan kesibukan para pemantauan  hilal.

Hilal, atau posisi bulan di langit yang dipantau lewat peralatan khusus, sudah terlihat kesibukan dari para pemantau hilal di berbagai daerah sejak sore hari. Antara lain di Bandung  Makassar, Bali, DKI Jakarta, Aceh, Gresik, Padang dan beberapa lagi di Jatim, Jateng dan Jabar.



Misalnya di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Titik pemantauan hilal dilakukan di Masjid Hasyim Ashari, Jakarta Barat. 

Di tempat ini ada 3 orang saksi ahli ruqyah sudah disumpah setelah mereka menyaksikan hilal atau bulan sabit baru, yang pertanda pergantian tanggal dari bulan Ramadhan menjadi Syawal.

Begitu juga pantauan hilal di Padang, Sumatera Barat oleh petugas dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan dari Kantor Kementerian Agama Sumatera Barat.

Di sini ada 8 orang pemantau hilal yang mulai bertugas memantau dari pukul 15.00 sore Waktu Indonesia Barat. Pemantauan  dilakukan dari lantai 12 gedung sebuah hotel menggunakan teleskop.

KEMBALI KE ARTIKEL


Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Laporkan Konten
Laporkan Akun